Bontang
Permudah Masyarakat, Berobat ke Puskesmas di Bontang Bisa Online Lewat Sidoi
Kaltimtoday.co, Bontang – Berbagai pelayanan masyarakat terus dilakukan inovasi. Hal tersebut, sebagai bagian dari upaya Bontang menuju Smart City. Sehingga beberapa OPD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat perlu melakukan inovasi-inovasi untuk memudahkan dan memberi kenyamanan pada masyarakat Bontang.
Salah satu inovasi yang sudah diterapkan yakni Sistem Pendaftaran Pasien Online (Sidoi) yang berlaku di Puskesmas Bontang Utara dan Bontang Selatan. Untuk mendaftar, masyarakat tak perlu lagi datang langsung mengambil nomor antrean. Namun cukup mengakses aplikasi tersebut dan mendaftar.
“Dengan begitu, masyarakat bisa menentukan jam berapa harus ke Puskesmas, untuk menghindari daftar tunggu yang cukup panjang,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang Dasuki.
Kata dia, untuk menuju kota cerdas atau Smart City bukan hanya pada perkembangan teknologi saja, melainkan perubahan perilaku masyarakat dan pola pikir atau mindset. Dengan kurangnya kesadaran terkait kesehatan pun, masyarakat Bontang banyak yang perlu berobat ke Puskesmas, sehingga menimbulkan antrean panjang.
“Kalau pendaftaran sampai antrean nomor 100, orang-orang mengamuk kapan saya dilayani,” ujar Dasuki.
Untuk mengantisipasi antrean, maka dengan mendaftar secara online pada aplikasi Sidoi, masyarakat bisa tahu dilayani pukul berapa. Hal itu, lanjutnya, sebagai solusi bagi masyarakat.
“Namun kalau tidak digunakan masyarakat, percuma juga. Makanya kami berulang-ulang menyosialisasikannya,” bebernya.
Smart City itu, dikatakan Dasuki, jatuhnya pada Smart People. Ketika pemerintah sudah melakukan perubahan layanan digital, tapi masyarakat masih melakukan hal-hal manual, itu menjadi masalah.
“Makanya perlu tanggung jawab moral berbagai media di Bontang untuk bersinergi bersama Kominfo Bontang, menyebarluaskan seluruh inovasi Pemkot Bontang,” ungkapnya.
“Jadi layanan digital dan masyarakat digital bisa terwujud,” sambungnya.
Meski demikian, Dasuki menyebut perlu proses dan tahapan agar semuanya bisa terealisasi antara layanan digital dan masyarakatnya.
“Kami sudah memiliki 103 aplikasi yang tersebar di OPD, dan masih kami upayakan untuk dijadikan satu server,” tutupnya.
(RIR | TOS | ADV)
Related Posts
- Pastikan Nyalon Lagi, Najirah Ambil Formulir di PDIP
- Kata Aswar Mengenai Sosok Neni Moerniaeni: Pekerja Keras dan Kreatif Mengelola APBD
- Bontang Perketat Aturan Reklame Rokok Demi Predikat Kota Ramah Anak Utama
- Kuota Haji Bontang 2024 Turun, Simak Penjelasan dan Jadwal Keberangkatan Kloter 16
- Pelaku Pengetap Pertalite di Bontang Diamankan Polisi, Terancam 6 Tahun Penjara