Bontang

Sambut Kemerdekaan, Pawai dan Renungan Suci Digelar Pada Malam Kemerdekaan

Kaltim Today
01 September 2019 11:36
Sambut Kemerdekaan, Pawai dan Renungan Suci Digelar Pada Malam Kemerdekaan
OBOR FORMASI 74: Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG. (HUMAS KODIM 0908/BTG)

Kaltimtoday.co, Bontang - Dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2019, Kodim 0908/BTG menggelar pawai merah putih dan renungan suci. Kegiatan tersebut hasil kolaborasi antar komunitas yang ada di Kota Taman dengan Kodim 0908/BTG.

Kegiatan yang diberi tema "Menggenggam Merah Putih Seluruh Komunitas dan Profesi se-Kota Bontang" diawali dengan pawai merah putih mengelilingi Kota Bontang. Sebanyak 600 peserta yang terdiri dari berbagai komunitas turut berpartisipasi meramaikan pawai merah putih. Usai pawai, acara puncak yakni renungan suci dimulai. Obor yang membentuk pola 74 pun dinyalakan. Seluruh peserta khidmat mendengarkan renungan dan sajak yang dibacakan. Lampu-lampu di sekitar Kodim dimatikan. Hanya cahaya dari obor saja yang menerangi malam kemerdekaan 17 Agustus.

Usai sajak dan renungan suci dibacakan, lampu kembali dinyalakan.

Dalam sambutannya, Dandim 0908/BTG Letkol Arm Eko Pristiono sebagai inspektur upacara renungan suci ia bersyukur bahwa saat ini seluruh rakyat Indonesia bisa menghirup udara kemerdekaan dengan bebas.

"Selamat malam Indonesia, selamat malam Bontang, Merdeka, Merdeka, Merdeka !" buka Dandim pada Jumat (16/8/2019) malam.

Dandim Eko mengucapkan terima kasih kepada BOC yang mengusung acara renungan tersebut. Acara yang diawali pawai dengan diikuti komunitas sepeda, komunitas motor, hingga komunitas mobil. "Gegap gempita mengelilingi kota Bontang dengan suka cita, merayakan kemerdekaan esok hari tepat pada 17 Agustus 2019," ujarnya.

Renungan suci yang sudah dibacakan tetap harus menjadikan hati dan tekad rakyat untuk mengibarkan bendera merah putih apapun yang terjadi di negara Indonesia. Itulah wujud rasa syukur untuk mempertahankan kemerdekaan.

"Kita tidak dituntut untuk merebut kemerdekaan, atau berjuang melawan penjajah. Tetapi jika ada orang yang ingin merebut Indonesia atau penjajah yang ingin meruntuhkan Indonesia kita harus siap membela Indonesia. NKRI Harga Mati," serunya.

OBOR FORMASI 74: Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG. (HUMAS KODIM 0908/BTG)
OBOR FORMASI 74: Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG. (HUMAS KODIM 0908/BTG)

Masyarakat Bontang harus siap berada di depan, ketika ada yang ingin merebut Indonesia. Walaupun acara renungan suci sederhana, tapi lanjut Eko, hal itu sebagai wujud rasa bangga terhadap Kemerdekaan Indonesia. "Saya Dandim Bontang bangga kepada masyarakat yang masih memiliki jiwa merah putih," ungkapnya.

Dandim mengajak agar hati seluruh masyarakat ditetapkan pada merah putih. Perdamaian dan keamanan jadikan objek yang selalu ditegakkan di Bontang.

"Masyarakat Bontang terkenal damai meskipun berbagai suku adat, agama terdapat di Bontang," ujarnya.

Ketua Panitia acara renungan suci, Sutikno menjelaskan renungan suci dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pihaknya dari komunitas Bontang Onthel Community mengajak seluruh komunitas yang ada di Bontang. Tujuannya untuk mengingatkan perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan.

"Selain itu, kami sebagai generasi penerus memiliki rasa solidaritas dan rasa mencintai negara, serta menjalin silaturahim antar sesama komunitas," ujarnya.

Penyalaan obor juga dilakukan untuk mengingatkan masa-masa para pahlawan. Dimana dulu belum terdapat listrik dan hanya diterangi oleh obor saja. Hal itu, merupakan simbol penerangan hati dalam merebut kemerdekaan ini.

"Di era politik seperti ini, kami sebagai rakyat menginginkan tetap Pancasila, dan berpedoman pada Pancalisa dan UUD 1945," harapnya.

Sementara, dengan digelarnya malam renungan suci di malam kemerdekaan bisa menyatukan kembali anak bangsa khususnya Kota Bontang.

Komunitas yang turut serta sebanyak 12 komunitas motor, ada juga komunitas reggae, Adem Ayem, Oi, serta komunitas paguyuban.

[RIR]


Related Posts


Berita Lainnya