Daerah
Usai Insiden di Beras Basah, Pemkot Bontang Rencana Siapkan Ambulans Laut
                    Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang mengambil langkah cepat guna mengantisipasi kejadian tak terduga di kawasan destinasi laut Bontang, seperti Pulau Beras Basah. Dalam waktu dekat, Pemkot berencana melakukan pengadaan ambulans laut untuk penanganan darurat di pesisir.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pengadaan ambulans laut itu melalui APBD. Nantinya, ambulans laut itu digunakan untuk mendukung kenyamanan wisatawan, mengantisipasi kejadian darurat, serta melayani warga yang bermukim di pulau-pulau terluar, seperti di Tihi-Tihi, Selangan, Melahing, dan Gusung.
"Insha Allah dalam waktu dekat. Kalau tidak bisa di APBD Perubahan 2025, akan masuk daftar prioritas di 2026," kata Agus Haris ketika ditemui di Auditorium 3 Dimensi, Jalan Awang Long, Senin (30/6/2025).
Terkait berapa besaran anggaran yang disediakan, pihaknya masih menunggu laporan dari tim penganggaran.
Sebagai informasi, pada Sabtu (28/6/2025) lalu, seorang wisatawan asal Balikpapan inisial SW (63) meninggal dunia di Pulau Beras Basah. Menurut keterangan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, korban meninggal akibat serangan jantung usai menaiki wahana banana boat bersama keluarganya.
Kejadian bermula saat Sri menaiki banana boat bersama keluarganya. Tiba-tiba, tali banana boat yang ditarik kapal putus.
Sri dan pengunjung yang menaiki banana boat kemudian dievakuasi ke atas kapal. Saat itu korban sudah mengeluh sesak nafas.
“Korban sempat di RJP (Resusitasi Jantung Paru) oleh anak kandung dan sempat ada respons,” jelasnya kepada media.
[RWT]
Related Posts
- Sekda Berau Ingatkan ASN Jangan Nongkrong di Luar Jam Kerja, Sanksi Tegas Menanti
 - Tim Rescue Disdamkartan Bontang Gerak Cepat Evakuasi Pohon Tumbang di Berbas Tengah
 - Disdamkartan Bontang Tangani Ular Piton yang Masuk Permukiman di Bontang Baru
 - Bea Cukai Samarinda Tingkatkan Pelayanan Ekspor Lewat Sistem Online “Si Pesut”
 - Inflasi Kaltim Capai 1,94 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Kenaikan Harga Jasa dan Kebutuhan Pokok
 









