Daerah

Bangun Empati dan Kepedulian Sosial Pelajar, Pemkot dan MAN Bontang Luncurkan Program 'Tengok Tetangga'

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 26 Juni 2025 10:55
Bangun Empati dan Kepedulian Sosial Pelajar, Pemkot dan MAN Bontang Luncurkan Program 'Tengok Tetangga'
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, meluncurkan program 'Tengok Tetangga'. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang berkolaborasi dengan MAN Bontang meluncurkan program "Tengok Tetangga", Kamis (26/6/2025) pagi. Melalui program kolaborasi ini, harapannya para pelajar dapat terus menumbuhkan rasa empati, gotong royong, dan kepedulian terhadap tetangga serta lingkungan sekitarnya.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengapresiasi hadirnya program kolaborasi ini. Apalagi, kata dia, program Tengok Tetangga ini sudah dilengkapi dengan aplikasi atau laman resmi, yang mendukung temuan anak didik ketika menengok tetangganya. Hasil temuan itu nantinya bisa diteruskan untuk ditindaklanjuti atau bahkan diintegrasikan langsung ke dinas terkait. 

"Yang dilakukan MAN Bontang ini sangat luar biasa, apalagi sudah punya aplikasi. Jadi nanti tinggal kolaborasi dengan dinas terkait, misalnya Dinas Sosial," kata Wali Kota Neni kala meluncurkan program ini di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara.

Wali Kota Neni juga bilang, program ini bukan saja hadir guna menumbuhkan rasa saling peduli terhadap sesama. Tapi juga, ini bisa jadi permulaan masyarakat dan pemerintah mendeteksi persoalan yang hadir di akar rumput, misalnya persoalan sosial, ekonomi, hingga kesehatan.

"Misal ada kasus suicide (bunuh diri, red). Seandainya program Tengok Tetangga ini sudah jalan, jadi kita bisa identifikasi warga kita," sebutnya.

Peluncurkan program kolaborasi Pemkot dan MAN Bontang 'Tengok Tetangga' di Pendopo Rujab Wali Kota. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Sementara ketua Panitia, Lena Roza menjelaskan alasan di balik hadirnya program ini. Dia mengatakan, madrasah tak sekadar bertanggung jawab memenuhi aspek akademis anak didik. Lebih dari itu, ia berperan dalam membentuk anak didik memiliki karakter islami, berakhlak mulia, berjiwa sosial dan cinta damai.

Semua ini kemudian diintegrasikan dengan program 100 hari kerja pemerintahan Neni-Agus, yakni Tengok Tetangga. Harapannya, kata Lena, rasa empati, saling peduli pelajar MAN dengan tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya terus terjaga. 

"Program 'Tengok Tetangga' menjadi media pembelajaran kontekstual berbasis aksi sosial, yang juga mendukung semangat 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang," kata Lena dalam paparannya. 

Lena menambahkan, aksi sosial dan aksi nyata seperti Tengok Tetangga ini makin mendesak dilakukan, sebab di tengah masifnya perkembangan teknologi saat ini, cenderung mendorong manusia semakin individualis, kehilangan arah dan makna kehadiran sesama. Akibatnya, banyak remaja mengalami krisis identitas, lansia hidup dalam kesendirian, bahkan mengakibatkan hadirnya fenomena meninggal dalam kesepian (lonely deaths).

"Kalau ada miskin ekstrem, yang ini bisa dibilang kesepian ekstrem. Makanya dari program ini kami berharap anak-anak bisa ambil peran memperhatikan sekitarnya, sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi," sebutnya.

Adapun tujuan program ini ialah untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya memperhatikan kondisi tetangga. Mendorong pengamalan nilai tolong-menolong sebagai ajaran Islam dan Pancasila. Menjalin silaturahmi dan menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat. Serta, membiasakan siswa untuk berempati, rendah hati, dan dermawan.

Program Tengok Tetangga yang dijalankan di MAN, kata Lena, sudah didukung dengan aplikasi atau laman resmi. Jadi, anak-anak nantinya bisa memasukkan hasil temuan mereka di laman itu. Di dalammya, juga ada self assessment untuk melihat sudah sejauh mana rasa empati anak terbangun. Boks khusus untuk membuktikan anak betul menengok tetangganya. Dan juga tak kalah menarik, keberadaan grafik yang menunjukkan persoalan apa saja ditemui anak-anak secara kolektif di lingkungan rumahnya.

[RWT] 



Berita Lainnya