Kukar

Selama 2022 Ada 53 Kebakaran di Kukar, 90 Persen Disebabkan Kelalaian Manusia

Kaltim Today
13 Februari 2023 19:38
Selama 2022 Ada 53 Kebakaran di Kukar, 90 Persen Disebabkan Kelalaian Manusia

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Jumlah kebakaran permukiman di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada 2022 lalu sebanyak 53 musibah.

Jumlah ini terbilang menurun, jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang ada 56 dan 2021 sebanyak 63 kejadian.

Kecamatan Tenggarong menjadi daerah yang paling banyak mengalami musibah kebakaran permukiman. Salah satu faktornya yakni, jumlah penduduk yang kian padat daripada kecamatan lainnya.

Penyebab kebakaran pun beragam, namun mayoritas disebabkan oleh kelalaian manusia. Seperti obat nyamuk, penyambungan listrik tidak standar, mengecas handphone yang dibiarkan di tempat tidur, hingga saat masak dibiarkan atau kompor yang menyala terus.

Adapun penyebab teknis, di antaranya jaringan listrik di atas rumah sudah lama tidak diganti. Ketika memperbesar daya di bawah, terkadang tidak mengganti listrik bagian atas sehingga menyebabkan korsleting.

"Kadang-kadang masyarakat minim tentang pengetahuan ini. Penyebabnya hampir 90 persen karena kelalaian manusia, dan 10 persen itu teknis," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Fida Hurasani, Senin (13/2/2023).

Dalam penanganan kebakaran, ada beberapa kendala yang dialami. Pertama, masalah sarana prasarana seperti mobil pemadam. Ada yang bisa dipakai dengan baik, ada pula saat musibah terjadi tiba-tiba mobil damkar sulit dihidupkan.

Kemudian, jarak tempuh antara pos dengan lokasi kebakaran terlalu jauh. Sehingga kedatangan sedikit terlambat. Kemudian permukiman yang padat, dan terakhir yaitu sumber air sulit ditemukan.

"Jika sumber air terdekat tidak ditemukan, maka kami mati kutu. Makanya, saat kejadian sudah bekal air pakai mobil tangki," imbuh Afe sapaan Fida Hurasani.

Peristiwa lainnya saat terjadi kebakaran, secara psikologi masyarakat sedikit terganggu. Lalu, melampiaskan kekesalanya kepada petugas, karena dianggap lambat bergerak.

"Dia marah dianggap lambat datang. Gimana mau cepat jika jaraknya itu jauh dan tidak mungkin datang kalau api tidak nyala. Pasti terlambat, kebakaran dulu baru kami datang," tutupnya.

[SUP | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya