Kaltim

SMA 8 Samarinda Dukung Penuh Sosialisasi Pelajar Peduli Stunting, Ingatkan Siswa Tidak Nikah Muda

Kaltim Today
10 Oktober 2022 22:21
SMA 8 Samarinda Dukung Penuh Sosialisasi Pelajar Peduli Stunting, Ingatkan Siswa Tidak Nikah Muda
Keseruan sosialisasi Pelajar Peduli Stunting di SMA 8 Samarinda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim turut terlibat dalam pencegahan stunting di Benua Etam. Dalam hal ini, Disdikbud Kaltim langsung menyasar para siswa di jenjang SMA dan SMK sederajat.

Sosialisasi Pelajar Peduli Stunting (Penting) baru ada di Kaltim. Bisa dikatakan, Kaltim jadi provinsi pertama yang menggelarnya. Harapannya, bisa menjadi percontohan untuk daerah lain. Guru BK sekaligus Pembina PIK-R di SMA 8 Samarinda, Endang Fitri Ningsih juga menyetujui bahwa sosialisasi tersebut sangat penting. Sebab ketidakpahaman seorang remaja terkait stunting kemungkinan besar masih ada.

"Maka dari itu, diharapkan mereka tidak nikah muda. Karena, dikhawatirkan anak yang dilahirkan bisa stunting. Makanya sejak dini mereka diberikan pemahaman akan itu," jelas Endang, Senin (10/10/2022).

Menurutnya, untuk seseorang jika ingin menikah harus benar-benar dipastikan siap secata mental maupun fisik. Termasuk dari segi pengetahuannya dan usia. Bahkan menurut BKKBN, usia ideal seseorang untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

"Stunting kan bisa jadi karena kurang gizi. Sementara, remaja banyak yang anemia atau kurang darah. Maka dari itu, mereka juga diberi pengertian minum obat penambah darah. Biasanya dari puskesmas diberikan, SMA 8 juga memberikan," lanjutnya.

Di SMA 8 Samarinda, ujar Endang, ada ekstrakurikuler bernama Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R). Di situ sekaligus menjadi wadah untuk para siswa memahami perihal stunting.

Ditanya mengenai apakah ada program jangka panjang dari sekolah untuk penanganan stunting, Endang menyebut, pihaknya akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada para siswa. Sebab datangnya stunting dipastikan tidak secara tiba-tiba.

*Dari awal sedini mungkin, dari remaja, kita arahkan tidak anemia, haidnya lancar, dan menikahnya harus cukup umur. Jangan sampai menikah muda. Karena, dikhawatirkan akan melahirkan bayi stunting," bebernya.

Di PIK-R, para siswa yang tergabung juga diberikan pelatihan dan pemahaman. Apalagi, Endang menyadari bahwa para remaja ini merupakan generasi penerus yang harus disiapkan secara baik.

"Sebab sesuatu yang baik harus dipersiapkan dan direncanakan," tandasnya.

[YMD | ADV DISDIKBUD KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya