Kutim
174 Kasus DBD Terjadi di Kutim hingga September 2022, 1 Meninggal Dunia
Kaltimtoday. co, Sangatta - Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) mengungkapkan saat ini ada 174 warga yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). 174 kasus DBD tersebut merupakan data yang dihimpun sejak Januari hingga September 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kutim, Muhammad Yusuf mengatakan, persebaran kasus DBD tersebut terdapat di beberapa wilayah pusat pelayanan kesehatan, yakni Puskesmas Teluk Lingga, Sangatta Utara 63 kasus, Sangkulirang 19 kasus, Wahau 2 kasus dan kecamatan lainnya rata-rata 1 kasus.
“Dari jumlah kasus ini, Sangatta Utara yang tertinggi bahkan dari kasus ini sudah ada yang meninggal 1 orang,” papar Yusuf, Senin (3/10/2022).
Yusuf menambahkan bahwa kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan pun sebaliknya.
“Tidak hanya di Kutim yang mengalami peningkatan kasus DBD, hampir seluruh Kaltim mengalami. Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan tindakan kewaspadaan dini DBD untuk mencegah KLB DBD,” sebutnya.
Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pasti bertambah, sehingga kasus pun meningkat. Dirinya menjelaskan bahwa kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya. Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan. Nyamuk DBD atau Aedes Aegypti juga pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika.
“Di Sangatta Utara kami sudah membentuk Jumantik anak sekolah bekerjasama dengan Kepala UPT Pendidikan, Guru UKS, dan sedang berjalan saat ini. Insya Allah wilayah kerja Puskesmas Teluk Lingga akan membentuk Jumantik anak sekolah juga karena ini efektif dan efisien,” tambahnya.
Sementara untuk Fogging selalu difokuskan dua kali jika ada kasus DBD dengan interval satu minggu. Gigitan nyamuk DBD dapat menyebabkan penyakit serius, setelah digigit gejala DBD tidak langsung muncul, penderita dapat mengalami demam tinggi tiga sampai 14 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh, muncul ruam kemerahan pada kulit dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
“Mohon dukungan seluruh lapisan masyarakat mari bersama cegah penularan DBD dengan 3M plus, merujuk bila ada tanda gejala DBD,” tandasnya.
[EL | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Berau Masuki Musim Hujan, Dinkes Fokus Antisipasi Lonjakan Kasus DBD
- Hasil Survei LSI Strategi di PIlkada Kutim 2024: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi 45,75%, Kasmidi Bulang-Kinsu 34,75%
- Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting
- Perkuat Promosi Kesehatan Masyarakat, PT Indexim Coalindo dan BLUD Puskesmas Kaliorang Kembali Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu
- Cegah DBD dengan 3M+: Kabupaten Demak Sudah Lakukan Sosialisasi Sekaligus Cek Kesehatan Gratis