Samarinda

Adiwiyata Itu Bukan Lomba, Tetapi Pencapaian

Kaltim Today
14 Oktober 2019 23:52
Adiwiyata Itu Bukan Lomba, Tetapi Pencapaian

Kaltimtoday.co, Samarinda - Staf Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Samarinda Milawati menuturkan, bahwa adiwiyata merupakan salah satu program DLH dalam rangka menciptakan warga sekolah khususnya untuk dapat memiliki karakter peduli lingkungan.

Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan sosialisasi sekolah adiwiyata di Kecamatan Sambutan, (7/10/2019).

Turut dihadiri dari Kabid Pengembangan SD Dinas Pendidikan Samarinda Djoko Iriandono, Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Samarinda Nurwina Rahmayanti, Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda Heri Gunawan, Staf Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLH Samarinda Milawati.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Sambutan ini diikuti peserta dari SDN 001, SDN 002, SDN 003, SDN 004, SDN 005, SDN 006, SDN 007, SDN 008, SDN 009, SDN 010, SDN 011, SDN 012, SDN 013, SDN 014, SD Islam Terpadu Madina Samarinda, SD Nasional Tiga Bahasa Samarinda, dan SD Islam Terpadu Al Anshar Samarinda.

Sosialisas adiwiyta di sekolah wilayah sambutan
Sosialisas adiwiyta di sekolah wilayah sambutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

"Arah dari program sekolah adiwiyata yakni untuk pendidikan karakter untuk warga sekolah khususnya bagi para pelajar. Adiwiyata adalah program yang bersifat edukatif, partisipatif dan berkelanjutan," katanya.

Dia menyebutkan, adiwiyata ini tidak hanya bagaimana penanganan lingkungan dan sampah saja, tetapi menyeluruh hingga di kurikulum pembelajaran. Pihaknya pun mengadakan sosialiasi ini untuk meluruskan bahwa adiwiyata bukan lomba tetapi pencapaian yang dipersiapkan dan dilakukan tidak rumit, tidak menghabiskan banyak biaya, dan dengan melakukan inovasi berwawasan lingkungan pun sudah melakukan adiwiyata.

“Harapan kami akan terbuka wawasan bagi warga sekolah sehingga tidak menutup diri terhadap program pemerintah. Karena selama ini sekolah masih salah persepsi terhadap adiwiyata, pada umumnya sekolah-sekolah menganggap adiwiyata itu program yang memerlukan biaya mahal, padahal tidak seperti itu. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini juga kami ingin meluruskan pemahaman terhadap program sekolah adiwiyata,” jelasnya.

 

Mila menyebutkan, adiwiyata sudah digaungkan sejak 2006 lalu dan hingga saat ini baru ada 53 sekolah di Samarinda yang telah mempunyai sekolah adiwiyata.

“Kami berkeinginan untuk menyatukan persepsi adiwiyata di sekolah-sekolah, sehingga mereka pelaku pendidik dapat mengetahui dan memahami sehingga diharapkan dapat mewujudkan sekolah adiwiyata yang peduli dan berbudaya lingkungan. Bahwa adiwiyata itu bukan lomba, tetapi pencapaian dari beberapa kriteria sekolah adiwiyata,” paparnya.

Jelas Mila lebih lanjut, program adiwiyata terintegrasi di dalam akreditasi, RPP, kurikulum, profil sekolah, silabus, 8 standar dan kegiatan siswa yang berintegrasi dengan lingkungan.

“Diharapkan adiwiyata bisa mengajak anak dalam pembiasaan, tanggung jawab, kebersamaan, peduli lingkungan. Yang utama adalah edukasi ke siswa terkait karakter lingkungan,” tambahnya.

[HLM | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya