Samarinda

ASN Positif Covid-19 di Samarinda Meninggal Dunia

Kaltim Today
22 Juli 2020 14:56
ASN Positif Covid-19 di Samarinda Meninggal Dunia

Kaltimtoday.co, Samarinda - Salah satu ASN Pemkot Samarinda yang positif Covid-19 meninggal dunia hari ini, Rabu (22/7/2020) pukul 09.20 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie, Samarinda.

Hal ini dikonfirmasi oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih.

“Sehari terawat, pasien alami gangguan pernapasan sehingga harus menggunakan ventilator (alat bantu napas) dan kemudian dilaporkan wafat hari ini,” terang Ismed.

Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Samarinda, Ifran mengatakan, pasien merupakan seorang wanita berusia 46 tahun.

Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Raudhatul Jannah, Jalan serayu RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.

Sebelumnya, staf tersebut dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas pada Rabu 15 Juli 2020. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit asma.

"Beliau ada penyakit asma. Awalnya mengeluhkan sesak napas lalu berobat diantar saudaranya. Kemudian, uji swab dan hasilnya positif," kata salah satu ASN yang mengenal pasien covid-19 meninggal.

Pemkot Samarinda pun kembali menerapkan kebijakan WFH bagi ASN yang bekerja di lingkup pemerintahan daerah setempat terhitung sejak 17 Juli 2020. Hal ini didasari karena lonjakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat dalam sepekan terakhir dan adanya temuan kasus baru di lingkungan pemkot.

Kini tim Dinkes Samarinda masih melakukan tracing contact atau pelacakan kepada orang yang kontak erat dengan ASN tersebut.

Ismed Kusasih mengatakan, pihaknya akan melakukan tes usap bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda. Dalam tahap awal, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda.

Dengan meninggalnya satu pasien positif Covid-19 hari ini, maka jumlah pasien meninggal di Samarinda menjadi 8 orang. Adapun, kasus positif Covid-19 hingga 21 Juli 2020 mencapai 176 kasus.

[RWT]


Related Posts


Berita Lainnya