Headline
Kasus Covid-19 Samarinda Terus Meroket, dari Nakes hingga Klaster Wagub
Kaltimtoday.co, Samarinda - Setelah penambahan 17 kasus baru positif Covid-19 yang mengagetkan pada Rabu (15/7/2020), hari ini (16/7/2020) penambahan di Samarinda terjadi lagi sebanyak 10 kasus baru.
Lihat postingan ini di Instagram
Penambahan masih terkait kasus sebelumnya. Mulai dari klaster BUMN PT LEN Persero 1 orang, klaster Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi 2 orang, klaster SMD-71 4 orang, dan non-klaster 3 orang.
"Kami masih terus melakukan kontak tracing dengan klaster-klaster yang ada saat ini," kata Juru Bicara Pemprov Kaltim untuk Covid-19, Andi M Ishak.
Samarinda mencatatkan peningkatan sangat signifikan kasus Covid-19 dalam beberapa terakhir. Mulai dari klaster RSUD Abdul Moeis sebanyak 20 orang, klaster BNN Kaltim 3 orang, klaster BMN PT LEN Persero 5 orang, pelaku perjalanan dari Banjarmasin 3 orang, klaster SMD 71 5 orang, klaster Korem 091 sebanyak 5 orang, klaster Wagub Kaltim 2 orang, non klaster 3 orang.
Total hingga 16 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda sebanyak 133 kasus, negatif 103 kasus, sembuh 68 kasus, dan meninggal 5 kasus.
Lihat postingan ini di Instagram
Jika relaksasi di Samarinda dicabut, kalian setuju? #kaltimtoday #kaltim #samarinda
Dinas Kesehatan Samarinda sendiri sudah menerbitkan rekomendasi kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 Samarinda, Syaharie Jaang. Dalam surat rekomendasinya, Plt Kepala DInas Kesehatan Samarinda, Ismed Kusasih memberikan 3 rekomendasi agar tidak menjadi episentrum baru penularan Covid-19.
Pertama, OPD selain pelayanan publik kembali bekerja dari rumah. Kedua, menunda kegiatan seluruh UKM di Puskesmas, dan melaksanakan kegiatan imunisasi di dalam gedung Puskesmas dengan protokol kesehatan.
[irp posts="16948" name="Risiko Penularan Covid-19 di Samarinda Meningkat, Relaksasi akan Dicabut?"]
Terakhir, menghimbau kepada seluruh instansi di lingkup Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, dan instansi vertikal untuk menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, menunda perjalanan keluar daerah, melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan secara berkala melaksanakan rapid test.
Surat rekomendasi itu disampaikan Ismed Kusasih ke Syaharie Jaang pada 16 Juli 2020. Hingga berita ini diterbitkan belum ada edaran resmi dari Gugus Tugas Covid-19 Samarinda terkait pengetatan kembali di Samarinda dari rekomendasi Dinas Kesehatan Samarinda.
[TOS]