Kutim
Bimtek Kependudukan, Bupati Berharap Tiap Kecamatan Punya Mesin ADM
Kaltimtoday.co, Samarinda – Pemerintah Kabupaten (Pemkba) Kutai Timur (Kutim) terus berupaya memberikan kemudahan dan pendekatan pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) kepada masyarakat.
Teranyar, Pemkab Kutim melalui Disdukcapil melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pendaftaran kependudukan dan catatan sipil, dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Hotel Royal Victoria, Sangatta, Kamis (2/12/2021).
Bimtek tersebut, diikuti empat kecamatan, yakni Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng, Muara Bengkal dan Kaliorang yang akan dijadikan sebagai pilot project melakukan perekaman dan pencetakkan langsung di kecamatan masing-masing.
Peserta Bimtek itu sebanyak 32 orang, terdiri dari empat kecamatan yang manjadi pilot project mengirim empat orang, dan 14 kecamatan lainnya, satu orang sebagai perwakilan.
Bupati berharap, pelayanan Dukcapil di Kutim, baik perekaman maupun pencetakan, bisa lebih mudah dan dekat dari jangkauan masyarakat dan bisa dilakukan di kecamatan masing-masing.
“Tetapi yang saya inginkan, bukan hanya perekaman. Tetapi pencetakkan juga, bahkan nanti yang paling kita inginkan akan memiliki anjungan Duckapil mandiri, sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam pengurusan Dukcapil,” ungkap Ardiansyah.
Lebih lanjut Ardiansyah memberi contoh, bahwa di beberapa daerah sudah ada anjungan Dukcapil mandiri di desa-desa, bukan lagi kecamatan. Tetapi memang berbeda, dengan Kabupaten Kutim yang begitu luas.
“Beberapa daerah yang ada di pulau jawa mereka cukup di RT, ada anjungan sudah disiapkan. Sehingga masyarakat yang mau merekam dan mencetak, KTP, KK dan sebagainya, sudah cukup mandiri. Tidak perlu harus ke Dinas (Kabupaten),” tuturnya.
Perlu semua perangkatnya, diberikan bimbingan teknis, seperti hari ini, sambung Ardiansyah. Untuk pilot project empat kecamatan, yaitu Kecamatan Kongbeng, Wahau, Mauara Bengkal dan Kaliorang
“Melalui ini diharapkan, pendekatan dan kemudahan layanan Dukcapil bisa lebih memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya operasional apapun, baik biaya jangkau maupun biaya operasional, terkait dengan pencetakkan KTP dan lainnya,” harap orang nomor satu di Pemkab Kutim ini.
Sementara itu, Plt Kepala Disdukcapil Sulastin mengatakan, 18 kecamatan diundang dalma Bimtek itu, 16 kecamatan masing-masing menugaskan satu orang petugas kecamatan. Namun yang empat kecamatan menjadi pilot project.
“Jadi masing-masing empat kecamatan mengirim empat orang. Mengapa empat kecamatan itu, karena pertimbangan memiliki alatnya yang masih bagus, jaringan masih terpasang, maka dari itu mereka dipilih,” ungkpanya.
Jadi nanti, sambung Sulastin, semua dokumen itu diprint di kecamatan masing-masing. Perekaman dokumen kependudukan termasuk KTP, KIA, akte bisa diprint langsung, seperti pelayanan di kabupaten.
“Masyarakat tidak usah jauh lagi datang ke sangatta. Namun ini masih uji coba, kalau memang sudah bisa, maka akan dilanjutkan. Di 2022, dilanjutkan lagi sampai 18 kecamatan,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan Sulastin, tahun depan rencananya 5-7 kecamatan lagi yang akan dilaksankan, karena memang sudah dipersiapkan sesuai dengan visi dan misi Bupati.
[EL | NON | ADV DISKOMINFO KUTIM]
Related Posts
- PT Indexim Coalindo Dampingi Petani di Kutim Terapkan Biogas
- Dukung Percepatan Penurunan Stunting, PT Indexim Coalindo Raih 2 Penghargaan Sekaligus dari Pemerintah
- SMPN 1 Kaubun dan SDN 006 Karangan Raih Adiwiyata Nasional
- PT Indexim Coalindo Latih Budidaya Maggot bagi Kelompok Tani Hutan di Kutim
- PT Indexim Coalindo Hijaukan Area Agrowisata Desa Bukit Makmur