Bontang

Deteksi Dini, Hal Penting Cegah Penyakit Jantung

Kaltim Today
18 September 2019 21:38
Deteksi Dini, Hal Penting Cegah Penyakit Jantung
Dr Suhardi (Mega/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang – Penyakit jantung sebenarnya bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satu cara efektif untuk mencegah datangnya penyakit mematikan itu yakni dengan mendeteksi dini potensi penyakit jantung.

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis jantung yang sudah mengikuti pendidikan subspesialis jantung dr Suhardi. Menurutnya, penyakit jantung seperti fenomena gunung es. Dimana tak terlihat di permukaan namun terdapat banyak di bawahnya.

“Semua orang memiliki resiko penyakit jantung, yang penting bisa dipetakan orang tersebut beresiko tinggi atau tidak,” jelas Suhardi usai menjadi pemateri di acara Seminar Cegah Penyakit Jantung di Auditorium Taman 3 Dimensi, Rabu (18/9/2019).

Penyakit jantung, lanjutnya, banyak disebabkan oleh efek atau akibat. Bukan karena primer atau dari jantungnya sendiri. Meskipun, lanjut Ketua IDI Bontang, ada juga penyakit jantung yang tidak disebabkan oleh pemicu yang lain, seperti jantung bocor, atau kelainan jantung.

Namun, khusus penyakit jantung koroner yang banyak menyerang masyarakat dengan tingkat kematian paling tinggi. Deteksi dini penyakit jantung yang paling mudah diketahui dengan cara memahami keluhan dan memiliki resiko tinggi atau tidak. Seperti para penderita diabetes, hipertensi, dan obesitas yang beresiko tinggi.

“Keluhan utamanya nyeri dada yang khas,” imbuh dia.

Diterangkannya, yakni nyeri dada sebelah kiri, dan dirasakan di daerah lain. Bisa di lengan, leher, tembus ke punggung, hingga ke ulu hati, serta nyeri dada yang muncul di saat aktivitas, dan lokasi nyeri dadanya tak bisa ditunjuk satu jari melainkan menyebar sekitar area dada kiri.

“Kalau sudah punya diabet, darah tinggi, dan punya keluhan nyeri dada, biasanya itu mengarah ke sakit jantung,”ungkapnya.

Data terakhir penderita jantung di Bontang pada tahun 2016 yakni sebanyak 150 an untuk pasien RSUD Taman Husada Bontang, jumlah tersebut hampir sama dengan di RS PKT yang mencapai 150 an. Artinya, jumlah penderita penyakit jantung cukup banyak. Padahal, penyakit jantung koroner sebenarnya tak bisa disembuhkan, yang ada hanya stabil.

“Stabil karena sudah dikontrol dengan obat,” pungkasnya.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya