Samarinda

Dilanda Hujan Lebat, Pendaratan di Bandara APT Pranoto Ditunda Hingga 2 Jam Setengah

Kaltim Today
14 Januari 2020 17:32
Dilanda Hujan Lebat, Pendaratan di Bandara APT Pranoto Ditunda Hingga 2 Jam Setengah
Bandara APT Pranoto Samarinda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Beberapa hari kondisi Samarinda yang terus diguyur curah hujan rupanya berdampak signifikan. Pasalnya tidak hanya aktivitas warga yang terganggu, penerbangan di Bandara APT Pranoto, Sungai Siring pun mengalami kondisi serupa.

Penurunan visibiliti alias jarak pandang yang hanya mencapai 1000 meter rupanya membuat salah satu maskapai penerbangan Batik Air dengan ID 7281 tipe pesawat Airbus A320-240 dari Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta menuju APT Pranoto Samarinda harus mengalami penundaan mendarat hingga dua jam setengah lamanya.

Penerbangan ini dijadwalkan berangkat pada pukul 08.21 Wib dan tiba pukul 11.00 Wib. Namun karena jarak pandang jauh di bawah standar yang telah ditetapkan yakni 5000 meter. Alhasil, pesawat pun dikabarkan memutar beberapa kali di atas langit Samarinda dan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga akhirnya mendarat sekitar pukul 13.07 Wita.

"Sudah landing sekarang. Tadi karena visibiliti turun sampai 1000, persyaratan tidak memenuhi dan standar harus di 5000," singkat Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi saat dikonfirmasi.

Selain Batik Air, rupanya maskapai lain seperti Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 580 juga mengalami hal yang sama. Pesawat tipe Boeing 737-8U3 ini direncanakan terbang dari Bandara Soekarno- Hatta, Jakarta pukul 07.26 WIB. Kemudian, dijadwalkan tiba di APT Pranoto pukul 10.20 WIB. Tapi, lantaran cuaca buruk pesawat ini dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan.

Kemudian, pukul 13.59 Wita, pesawat ini dari Balikpapan ke Samarinda, tapi karena visibiliti masih kurang, pesawat ini sempat berputar tiga kali di udara sebelum akhirnya benar-benar mendarat pada pukul 14.35 Wib.

"Pihak maskapai sudah mempersiapkan segala sesuatunya berdasarkan SOP Safety Company, termasuk penyiapan bahan bakar yg cukup untuk holding saat mengalami cuaca buruk di tujuan seperti hal nya Batik Air ID 7281 dari Halim," ucap Rora Ardian Kasi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda saat dikonfirmasi terpisah.

Meski demikian, namun semua penerbangan tidak begitu saja langsung dialihkan. Karena hal seperti ini masih bisa diantisipasi dengan cara menunggu sampai visibiliti mencapai standar yang ditetapkan.

"Jadi menunggu sampai visual atau jarak pandang mencapai batas lima kilometer baru bisa mendarat," pungkasnya.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya