BERAU, Kaltimtoday.co - Pembangunan turap sepanjang 200 meter di RT. 01 Gunung Tabur yang bertujuan untuk mencegah abrasi dan longsor akibat pengikisan air sungai masih dalam proses pengerjaan. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024, sesuai kontrak. 

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, Hendra Pranata, menjelaskan bahwa turap ini merupakan proyek lanjutan dari tahun sebelumnya. Proyek ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi dampak abrasi di kawasan tersebut.

"Sesuai kontrak, proyek ini harus selesai pada Desember. Ini adalah langkah penting untuk mengatasi masalah abrasi yang terus terjadi," ujar Hendra, Jumat (6/12/2024).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Liliantho, menjelaskan bahwa pembangunan turap dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2023 menghabiskan anggaran sebesar Rp 31 miliar dan berhasil menyelesaikan struktur dasar sepanjang 150 meter. 

"Tahap pertama fokus pada struktur dasar saja, tanpa melibatkan pembangunan jalan, pedestrian, atau lanskap," jelas Liliantho.

Pada tahap kedua yang berlangsung tahun 2024, pembangunan dilanjutkan dengan menambahkan struktur sepanjang 50 meter serta menyelesaikan bangunan pelengkap, pedestrian, dan lanskap. Tahap ini menelan anggaran sebesar Rp 28 miliar.

"Total panjang turap yang akan selesai adalah 200 meter, dengan total anggaran sebesar Rp 59 miliar," ungkap Liliantho.

Saat ini, progres pekerjaan turap telah mencapai 90 persen. Menurut Liliantho, hanya tersisa pekerjaan akhir yang dijadwalkan rampung pada akhir Desember 2024.

"Target kami, pada akhir Desember, pekerjaan turap ini selesai sepenuhnya," tambahnya.

Dengan rampungnya turap ini, diharapkan permasalahan abrasi dan longsor di wilayah Gunung Tabur dapat teratasi, sekaligus memberikan manfaat tambahan berupa area pedestrian dan lanskap yang memperindah kawasan.

[TOS | MGN]