Kaltim

Harga Bahan Pokok di Samarinda Belum Normal

Kaltim Today
04 Juni 2020 07:58
Harga Bahan Pokok di Samarinda Belum Normal
Pedagang di Pasar Merdeka, Samarinda menggunakan Face Shield.

Kaltimtoday.co Samarinda - Penerapan normal baru (new normal) Covid-19 di Samarinda, ternyata tidak diikuti oleh penurunan sejumlah harga barang kebutuhan pokok seperti gula pasir, daging sapi, dan ayam serta bumbu-bumbuan.

Harga daging sapi segar mencapai Rp130.000/Kg, tulang iga Rp70.000, dan kaki sapi rebus (kikil) Rp45.000/Kg. Sedangkan daging ayam broiler dihargai antara Rp52.000 untuk ukuran 1,2 Kg dan Rp50.000 untuk daging ayam beku seberat 1,2 Kg.

Sementara itu untuk harga tomat Rp7.500/Kg, kol atau kubis Rp15.000/Kg, dan labu siam Rp16.000/Kg. Sementara itu harga sawi Rp10.000 untuk ukuran 500 Gr, daun bawang Rp30.000/Kg dan daun sop atau seledri dihargai Rp10.000 per 250 Gr.

Untuk bawang merah masih memuncaki harga yaitu Rp60.000/kg. Sedangkan bawang putih sudah normal dihargai Rp25.000, bawang merah besar import dihargai Rp25.000 dan  bawang Bombay dijual pedagang seharga Rp30.000/kg.

“Banyak sayur seperti kol, tomat dan bawang prei didatangkan dari Palu Sulawesi tengah. Kita tidak tahu kenapa harganya belum turun usai lebaran,” ujar Wandi, pedagang sayuran di Pasar Segiri Samarinda, Rabu (3/6/2020).

Menurutnya, saat penerapan pembatasan transportasi, harga sayur dan bumbu-bumbuan dari Palu sempat naik. Kondisi tersebut ditambah dengan datangnya hari raya Idul Fitri.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co) pada

“Seharusnya harganya sudah turun atau kembali normal. Tapi nyatanya belum juga turun. Kami pedagang hanya mengikuti harga beli saja,” ucapnya pasrah.

Sementara itu, harga ikan segar juga masih mahal. Ikan layang misalnya dijual dengan harga Rp30.000-35.000/Kg, bawal Rp30.000, ikan tongkol dan bandeng Rp30.000-Rp35.000, ikan selar Ro15.000 dan ikan lele antara Rp30.000-Rp35.000.

“Sepertinya musim hujan dan cuaca yang tidak menentu menyebabkan nelayan takut melaut. Biasanya seminggu usai lebaran, harga sudah normal kembali,” ujar Juma.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pusat Bumbu Samarinda (@pasarbumbu.smr) pada

Dari pantuan di Pasar Segiri, penerapan social distancing atau jaga jarak dan kesadaran memakai masker tidak banyak dipatuhi oleh penjual dan pengunjung.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya