Daerah

Harga Beras di Samarinda Melonjak Naik, Pedagang Pasar Segiri Tidak Berani Tambah Stok

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 13 September 2023 06:03
Harga Beras di Samarinda Melonjak Naik, Pedagang Pasar Segiri Tidak Berani Tambah Stok
Pedagang Pasar Segiri Samarinda mengeluh akibat naiknya harga beras yang tak kunjung stabil. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Harga komoditas beras di Pasar Segiri Samarinda mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam empat pekan terakhir. Walhasil, para pedagang di Pasar Segiri tidak berani untuk menambah stok beras.

Salah satu distributor beras di Pasar Segiri Samarinda, Abdul Halim menyampaikan keluhannya atas kenaikan harga beras yang menurutnya sudah tidak masuk akal. Ia mengatakan, kenaikan tersebut sudah berlangsung selama empat minggu terakhir.

"Beras mulai naik sejak pertengahan Agustus - September 2023. Sungguh tinggi betul naiknya," ungkapnya pada Selasa (12/9/2023).

Pria berumur 39 tahun tersebut mendapatkan pasokan beras dari Sulawesi. Ia meyakini, banyaknya permintaan dari luar daerah menjadi salah satu faktor naiknya harga beras hingga sekarang.

"Banyak orang daerah seperti Surabaya, Medan, Jakarta, mendapat pasokan dari Sulawesi juga, sehingga permintaan banyak," ujarnya.

Selain banyaknya permintaan, Abdul menyampaikan bahwa harga gabah kini menjadi semakin mahal. Belum lagi ditambah kemarau yang berkepanjangan, menyebabkan potensi petani gagal panen. 

Lanjut Abdul, ia mendapatkan harga beras Sulawesi sebesar Rp 12.500 per kilogramnya. Hal ini mengalami kenaikan sebesar Rp500 dari harga sebelumnya Rp 12.000.

"Makanya saya tidak berani isi barang, takutnya percuma. Belum lagi masyarakat mengeluh, ya mau gimana, barang juga naik," tuturnya.

Selama 30 tahun berdagang, Abdul mengaku jika kenaikan beras di tahun ini sangat berdampak bagi para pedagang. Penjualan semakin sepi, para langganan kaget melihat harga beras kian melonjak.

Kendati demikian, ia juga menyinggung adanya kenaikan beras Bulog dalam dua minggu terakhir. Sebelumnya, Abdul membeli beras Bulog seharga Rp 43.000 per 5 kg. Namun, baru-baru ini naik menjadi Rp 51.250, per 5 kg.

"Bulog kemarin sempat kita jual Rp10.000. Sekarang tidak bisa, harus dijual Rp12.000," kata Abdul.

Sebagai informasi, Abdul menjual harga beras medium atau lokal seharga Rp13.000 per kg. Sedangkan untuk harga beras premium, dibanderol dengan harga Rp14.000-15.000 per kg.

"Harapannya, mudahan bisa normal kembali, supaya jual berasnya lancar juga. Masyarakat juga nyaman," tutup Abdul.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas menyampaikan, untuk mengatasi kenaikan harga beras di Samarinda, pihaknya menginisiasi pendistribusian beras gratis kepada masyarakat kurang mampu, melalui kegiatan Launching Pendistribusian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). 

"Targetnya 84.000 ton dibagikan beras gratis untuk masyarakat kurang mampu di bulan ini. Besok dua kecamatan, Samarinda Ulu dan Samarinda Utara di seluruh kelurahan," pungkasnya.

Marnabas berharap, dengan adanya pendistribusian beras gratis isu, bisa meringankan masyarakat Samarinda yang kurang mampu, atas dampak dari kenaikan beras saat ini.

"Ini salah satu langkah insentif dari Pemkot Samarinda, agar masyarakat tidak terlalu terdampak. Insyallah, kita lakukan selama tiga bulan berturut-turut, sampai November 2023," tutupnya.

[RWT]



Berita Lainnya