Kaltim

Isran Noor ke Meksiko Bulan Depan, Hadiri Pertemuan GCFTF Ke-13, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud Diajak Ikut

Kaltim Today
06 Januari 2023 14:17
Isran Noor ke Meksiko Bulan Depan, Hadiri Pertemuan GCFTF Ke-13, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud Diajak Ikut
Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Gubernur Kaltim Isran Noor akan melakukan perjalanan dinas luar negeri ke Meksiko, Februari 2023 mendatang.

Rencana lawatan itu disampaikan langsung Isran Noor saat memberikan sambutan dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim dengan agenda Hari Ulang Tahun Pemprov Kaltim ke-66, Kamis 5/1/2023). 

Dalam kesempatan itu, Isran Noor turut mengajak pimpinan DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud, untuk turut serta bersama dirinya ke Meksiko.

"Urusannya mengenai kegiatan karbon di Yukatan, Meksiko. Ketua DPRD-nya ikut, siapa namanya, Hasanuddin Mas'ud," kata Isran Noor.

Isran Noor menyampaikan, lawatannya ke Merida, Yukatan, Meksiko untuk menghadiri pertemuan tahunan Governors' Climate and Forests Task Force (GCF TF) ke-13. Pertemuan bakal digelar antara 7-10 Februari 2023. 

Kaltim diundang karena merupakan salah satu dari anggota GCF Task Force Indonesia, yang terdiri dari Aceh, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua Barat, Kalimantan Utara.

Tahun lalu, pertemuan ke-12 digelar di Manaus, Amazonas, Brazil. Tapi saat itu, Isran Noor dan gubernur lain dari Indonesia tidak bisa hadir. 

Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Penyebab tidak hadirnya para gubernur dari Indonesia saat itu karena ada surat imbauan larangan perjalanan ke luar negeri dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 

Meski begitu, pada pertemuan ke-12 di Manaus, Amazonas, Brazil, Kaltim tetap mengutus perwakilan, yakni Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim Daddy Ruhiyat.

Isran Noor menyampaikan keseriusannya untuk hadir ke Meksiko di depan 34 anggota DPRD Kaltim yang hadir saat itu untuk menjual atau melelang sisa karbon Kaltim yang masih ada sekitar 8 juta ton. Isran Noor memperkirakan nilainya mampu menghasilkan sekitar Rp 3,2 triliun.

“Kalau kita jual karbon saja, Kaltim sudah tidak perlu dana APBN,” ucap  Isran Noor.

Penjualan sisa karbon Kaltim menurut Isran Noor  merupakan upaya untuk mempertahankan dan menjaga sisa hutan Bumi Etam, demi tetap menghasilkan udara segar bagi dunia. 

Isran Noor menilai, pembayaran Bank Dunia selama ini, sebesar 5 dolar Amerika per ton untuk 22 juta ton dari 30 juta ton. Masih ada sisa 8 juta metrik ton karbon yang bisa diperjualbelikan secara terbuka kepada para pembeli dunia.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya