Kutim

Kabar Gembira, Dewan Kutim Sebut Gaji Dosen STAIS yang Tertunda Dapat Dana Talangan Pemkab

Kaltim Today
20 Juni 2021 08:24
Kabar Gembira, Dewan Kutim Sebut Gaji Dosen STAIS yang Tertunda Dapat Dana Talangan Pemkab
Sejumlah Dosen STAIS menyampaikan aspirasinya yang dituliskan di atas kartun dan diserahkan ke wakil rakyat. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Usai mengaduh ke Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur  (Kutim) terkait gaji yang tak kunjung terbayarkan. Puluhan Dosen dan Karyawan STAIS setidaknya bisa bernafas legah.

Saat ditemani Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan menghadap ke Bupati, dosen dan karyawan STAIS mendapatkan angin segar terkait adanya dana talangan diambil untuk membayar gaji para dosen.

Kepastian ini didapatkan para dosen ketika menghadap langsung Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

Paling tidak, dana yang diperlukan dapat menutupi tunggakan gaji dosen selama dua bulan dahulu.

Kemudian sisanya, memakai dana hibah ketika sudah cair.

Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan mendampingi langsung para dosen bertemu dengan bupati. Dia memastikan, Pemkab siap mencari dana talangan. Dana talangan itu akan dicarikan dalam pekan ini.

“Secara spesifik bupati akan coba cari dana talangan terlebih dahulu. Agar para dosen bisa menerima gaji yang tertunggak enam bulan lamanya,” ucap Arfan.

Pemkab Kutim juga memberi klarifikasi. Sebenarnya, dana hibah untuk dua perguruan tinggi tetap masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim. Hanya saja tertunda, akibat adanya perubahan sistem anggaran yang baru.

"Dari Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) menjadi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Sehingga ada beberapa administrasi yang mesti dipenuhi,” papar Arfan.

Politisi Partai Nasdem ini menyampaikan, Pemkab masih berupaya agar pada akhir bulan ini proses itu bisa tuntas. Sehingga pada bulan depan pencarian dana hibah untuk perguruan tinggi di Kutim masuk proses pencairan.

“Jadi tinggal menunggu saja, dan para dosen menerima tanggapan itu. Hanya tetap mendesak agar dicarikan dana talangan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Bahkan Pemkab Kutim memastikan, dana talangan tersebut juga berlaku untuk Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutim. Sebab dua perguruan tinggi itu memiliki persoalan yang sama.

“Begitu juga dengan pencairan dana hibah, nantinya akan bersamaan,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, para dosen di STAIS menggelar demo kepada pihak yayasan kampus. Selain tuntutan pembayaran gaji yang tertunggak, mereka juga meminta agar kampus STAIS bisa memperbaiki manajemen keuangan. Sehingga tidak selalu berharap dari dana hibah yang diberikan pemerintah saja.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya