Kutim

Kemenkominfo Beri Bantuan, Kutim Kebut Program Merdeka Sinyal

Kaltim Today
22 November 2021 07:30
Kemenkominfo Beri Bantuan, Kutim Kebut Program Merdeka Sinyal
Kepala Diskominfo Perstik Kutim, Ery Mulyadi. (Ella/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Pemkab Kutai Timur (Kutim) berkomitmen untuk memperluas jaringan internet. Terutama di wilayah pelosok dan pedalaman. memastikan itu semua, program merdeka sinyal pun terus dikebut. Pasalnya, masih 37 desa yang termasuk sebagai kawasan blank spot atau tidak terjangkau jaringan internet.

Semuanya tersebar di beberapa kecamatan terluar Kutim. Di antaranya Kecamatan Sandaran, Busang, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Batu Ampar. Termasuk kawasan Karangan, Sangkulirang, Teluk Pandan, Bengalon, Kaubun, Kaliorang, dan Telen.

Meski baru menjabat pertengahan Oktober lalu. Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo-Perstik) Kutim, Ery Mulyadi pun hanya dapat melanjutkan program yang sudah ditetapkan.

Namun, dipastikannya bahwa program tersebut prioritas dan sejalan dengan program Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya, Kasmidi Bulang, yakni Kutim merdeka sinyal.

“Kami berupaya memenuhi jaringan internet di kawasan blank spot secara bertahap, hingga akhir tahun. Sesuai target yang ditetapkan, 2022 semua desa yang ada di Kutim sudah dapat menikmati internet,” harapnya, beberapa waktu yang lalu.

Pihaknya juga akan melihat kemampuan APBD Kutim. Apabila tidak memungkinkan, tentu pihaknya akan mencari sumber-sumber pembiayaan lainnya. Misalnya dari dana APBN. Pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Kominfo.

“Pihak kementerian akan membangun tower base transceiver station (BTS) untuk 56 lokasi di Kutim pada 2022. Sementara 37 desa yang masih blank spot, termasuk dalam program kementerian,” jelasnya.

Menurutnya, akan ada pembangunan tower baru dengan BTS. Sehingga kemungkinan satu desa bisa memiliki dua sampai tiga tower BTS. Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada pihak kementerian.

“Selain pembangunan baru, program kementerian juga untuk penguatan jaringan. Misalnya, suatu daerah memiliki kondisi sinyal yang tidak maksimal. Sehingga akan dilakukan penguatan agar daerah tersebut mendapatkan jaringan internet lebih maksimal,” terangnya.

Sehingga, pihaknya pun hanya menyediakan lokasi yang akan dibangun. Baik kawasan blank spot atau daerah yang perlu penguatan jaringan. Program kementerian tidak hanya membuka jaringan pada daerah-daerah terisolir. Tapi juga memberikan penguatan jaringan pada lokasi yang memang sudah memerlukan penguatan.

“Kementerian sudah mulai bekerja Februari tahun depan. Jadi, akhir 2022 seluruh daerah di Kutim sudah terlayani jaringan internet. Kami hanya akan menyelesaikan daerah yang tidak terjangkau program kementerian,” katanya.

Sementara itu, 37 desanya yang dimaksud adalah Desa Sandaran, Manubar, Tadoan, Marukangan, Tanjung Mangkalihat, Batu Lepoq, Baay, Kerayaan, Saka, Mandu Pantai Sejahtera, Kolek, Perupuk, Tepian Terap, Mandu Dalam, Sempayau, Teluk Singkama, Martadinata, Tebangan Lembak, Muara Bengalon, Tepian Langsat, Bukit Permata dan Pengadan Baru.

Termasuk desa Bukit Harapan, Bumi Makmur, Selangkau, Mugi Rahayu, Himba Lestari, Mulupan, Long Tesak, Muara Dun, Long Bentuq, Rantau Sentosa, Lung Melah, Kernyanyan, Melan, Sika Makmur, dan Segoy Makmur.

“Selain desa itu, semua sudah terpasang tower jaringan internet,” tandasnya. 

[EL | NON | ADV DISKOMINFO KUTIM]



Berita Lainnya