Headline
Perusahaan Italia Berhasil Temukan Cadangan Migas di Kaltim
Kaltimtoday.co, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan perusahaan minyak asal Italia, Eni East Ganal Ltd berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Kaltim.
Eni adalah operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40 persen Participating Interest, sementara Neptune West Ganal B.V. dan P.T. Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30 persen.
[irp posts="33829" name="Berebut Kursi Direksi Perusda Kaltim, Siapa Dipilih Isran Noor?"]
Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar di tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi.
Keberhasilan kampanye eksplorasi yang dilakukan Eni di perairan dalam Kaltim telah melahirkan proyek-proyek produksi Jangkrik dan yang terbaru ialah Merakes dengan startup produksi yang telah diumumkan 26 April 2021.
Plt Deputi Perencanaan SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan, kegiatan pemboran sumur appraisal Maha-2 di Wilayah Kerja West Ganal, di lepas pantai Kalimantan yang dilakukan ENI East Ganal Ltd., berhasil menemukan 43 meter lapisan pasir bersih gas dengan karakteristik reservoir yang sangat baik di tingkat Zaman Pliosen.
“Sumur dibor hingga kedalaman 2.970 meter dengan kedalaman di bawah air 1.115 meter dan telah menemukan 43 meter lapisan pasir bersih gas dengan karakteristik reservoir yang sangat baik di tingkat Zaman Pliosen. Uji produksi yang terbatas oleh fasilitas permukaan mencatat gas deliverability yang sangat baik dari reservoir yang mengalir pada Clean Up Flow 33.9 MMScfd Choke Position : 96/64 inchi,” kata Deputi Operasi yang juga menjabat Plt Deputi Perencanaan SKK Migas, Julius Wiratno di Jakarta, Senin, (7/6/2021), dilansir dari IDX Channel.
Pengujian dan coring reservoir yang dilakukan, berhasil menghimpun data penting yang dibutuhkan untuk mendukung studi pada persiapan rencana pengembangan Lapangan Maha, di mana dua sumur appraisal lainnya direncanakan akan dibor.
“Kami mendorong Eni untuk segera melakukan langkah lanjutan sampai tahapan plan of development (PoD) agar lapangan itu segera diproduksikan dan menambah neraca gas nasional,” tambah Julius.
Harapan percepatan produksi, dinilai Julius sangat mungkin dilakukan mengingat Sumur appraisal Maha-2 terletak 16 Km di sebelah Tenggara Floating Production Unit (FPU) Jangkrik yang dioperasikan oleh Eni.
“Kedekatan Lapangan Maha dengan infrastruktur yang ada akan menciptakan kemungkinan untuk memaksimalkan sinergi dan mengurangi waktu serta biaya pengembangan bawah laut di masa depan, karena bisa dilakukan tie-in dengan FPU Jangkrik.,” jelasnya.
Penemuan cadangan di Lapangan Maha menunjukkan investasi hulu migas Indonesia masih cukup menjanjikan sekaligus menunjukkan kepercayaan Eni sebagai salah satu international oil company (IOC) terhadap prospek industri hulu migas di Indonesia.
[TOS]