Internasional

Petinju Wanita Aljazair Imane Khelif Dipastikan Raih Medali di Olimpiade Paris 2024 Setelah Kontroversi Identitas Gender

Kaltim Today
04 Agustus 2024 06:31
Petinju Wanita Aljazair Imane Khelif Dipastikan Raih Medali di Olimpiade Paris 2024 Setelah Kontroversi Identitas Gender
Petinju putri Aljazair Imane Khelif mengalahkan Anna Hamori dari Hungaria dalam pertandingan tinju perempat final kelas 66 kg putri di Olimpiade Paris 2024. (AP/BeritaSatu)

PARIS, Kaltimtoday.co - Petinju wanita Aljazair, Imane Khelif, memastikan meraih medali pada Olimpiade Paris 2024 setelah menjadi sorotan tajam dan mengalami pelecehan daring akibat kesalahpahaman tentang gendernya. Khelif berhasil mengalahkan Anna Luca Hamori dari Hungaria dengan skor 5-0 di perempat final pertandingan kelas 66 kilogram putri, yang sekaligus memastikan medali perunggu Olimpiade.

Khelif menghadapi pengawasan internasional setelah Asosiasi Tinju Internasional (IBA) mengklaim bahwa Khelif gagal dalam tes kelayakan yang tidak ditentukan untuk kompetisi putri pada kejuaraan dunia tinju amatir tahun lalu. Meskipun demikian, Khelif berhasil memenangkan pertandingan pembukaannya pada Kamis, 1 Agustus 2024, ketika lawannya, Angela Carini dari Italia, meninggalkan ring dengan berlinang air mata setelah hanya 46 detik bertanding.

Kontroversi ini memicu perpecahan yang semakin menonjol mengenai identitas gender dan peraturan dalam olahraga, serta mendapat komentar dari tokoh-tokoh terkenal seperti mantan Presiden AS Donald Trump dan penulis "Harry Potter" JK Rowling. Mereka secara keliru mengklaim bahwa Khelif adalah seorang pria atau transgender.

Namun, Presiden IOC Thomas Bach membela Khelif dan sesama petinju Lin Yu-ting dari Taiwan pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Khelif dan Lin didiskualifikasi di tengah kejuaraan dunia tahun lalu oleh Asosiasi Tinju Internasional setelah kegagalan dalam tes kelayakan untuk kompetisi wanita.

"Mari kita perjelas di sini, kita berbicara tentang tinju wanita," kata Bach. "Kita memiliki dua petinju yang terlahir sebagai wanita, yang dibesarkan sebagai wanita, yang memiliki paspor sebagai wanita, dan yang telah berkompetisi selama bertahun-tahun sebagai wanita. Ini adalah definisi yang jelas tentang seorang wanita. Tidak pernah ada keraguan tentang mereka sebagai seorang wanita,” tegas Bach.

IBA mendiskualifikasi Khelif tahun lalu karena kadar testosteron yang tinggi. "Apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa beberapa orang ingin memiliki definisi tentang siapa itu seorang wanita," tambah Bach.

Dengan kemenangan ini, Khelif tidak hanya mengamankan medali perunggu tetapi juga menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tekanan dan kontroversi. Keberhasilannya di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti ketekunan dan dedikasi Khelif dalam dunia tinju.

[TOS]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco ,kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya