Samarinda

Pilkada Serentak Berlalu, Golput di Samarinda Capai 51,84 Persen

Kaltim Today
19 Desember 2020 19:30
Pilkada Serentak Berlalu, Golput di Samarinda Capai 51,84 Persen

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pesta demokrasi terbesar di Samarinda telah terlaksana pada Rabu (9/12/2020) lalu. Sejak awal menyiapkan Pilkada, KPU Samarinda telah menyampaikan bahwa target partisipan pemilih sebanyak 77,5 persen bisa tercapai meski Pilkada terlaksana di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan Data Pemilih Tetap (DPT) yang terhimpun, sebanyak 576.981 mempunyai hak pilih untuk menyalurkan suaranya. Namun ketika KPU menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kota pada Rabu (16/12/2020) lalu, terdapat 292.892 masyarakat yang tak menggunakan hak pilihnya alias golput.

Golput memang menjadi hal lazim tiap pelaksanaan demokrasi. Ada banyak faktor yang memengaruhi seseorang untuk golput. Salah satunya karena mementingkan kesehatan diri karena takut tertular virus Covid-19. Meskipun KPU telah memastikan bahwa semua perangkat di TPS dalam keadaan higienis dan para petugas dalam keadaan sehat dan bebas Covid-19. Bisa pula karena tak yakin dengan paslon yang ada atau tak mengenal visi-misi serta program kerja yang dibawa.

Demi meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Samarinda tak tinggal diam. Tempo hari, 50 relawan demokrasi yang terbagi ke dalam 10 basis gencar menyosialisasikan perihal Pilkada. Segmentasi tiap basis pun berbeda-beda. Mulai pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keluarga, warga internet, pemula, muda, penyandang disabilitas, perempuan, dan keagamaan.

Partisipasi masyarakat di Kaltim dalam gelaran demokrasi terhimpun dalam sajian data. Posisi pertama ditempati oleh Mahakam Ulu dengan 75,41 persen. Disusul oleh Kutai Barat 71,14 persen, Bontang 70,78 persen, Berau 68,42 persen, Paser 67,23 persen, Kutim 63,64 persen, Balikpapan 59,47 persen, Kukar 56,67 persen, dan terakhir ada Samarinda dengan 51,84 persen.

Ketika dikonfirmasi awak media, Firman Hidayat selaku ketua KPU Samarinda mengatakan bahwa target partisipan memang berada di angka 77,5 persen. Ditanya mengenai tingginya angka golput di Samarinda, Firman membandingkannya dengan Pilkada 2015 lalu yang rupanya 2020 ini justru mengalami kenaikan walau sedikit. Hanya 51,84 persen.

"Kami sudah ada relawan demokrasi, sudah berkampanye. Sebab Samarinda sempat zona merah jadi mungkin itu salah satu penyebab. Tapi yang pasti, kita tetap mengakomodir seluruh pemilih dengan memasukkannya ke DPT," ungkap Firman pada awal pekan lalu.

Tak hanya itu, persiapan di TPS dan memastikan petugas di TPS dalam keadaan sehat pun telah terlaksana. Yakni dengan cara tes rapid hingga swab. Dia mengklaim bahwa seluruh upaya telah dilakukan semaksimal mungkin.

"Kalau memang tidak mau menyalurkan haknya ya kita tidak bisa memaksa. Kita pun sudah meminta paslon untuk mengerahkan seluruh pendukung, simpatisan, dan pengurus partai agar datang ke TPS," pungkas Firman.

[YMD | RWT]



Berita Lainnya