Kukar

Program SIGAP PAUD Digalakkan di Kukar, 9 Desa Jadi Percontohan

Kaltim Today
30 November 2021 18:11
Program SIGAP PAUD Digalakkan di Kukar, 9 Desa Jadi Percontohan
Bupati Kukar Edi Damansyah saat meresmikan Rumah Anak SIGAP di Bendang Raya, Kecamatan Tenggarong. (Supri/ Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Berbagai upaya dalam memajukan pendidikan dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul terus digalakkan pemerintah khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Pada 2018 lalu, Pemkab Kukar telah bekerjasama dengan Tanoto Foundation dengan program PINTAR yakni penguatan manajemen sekolah dan peningkatan kapasitas kepala sekolah, baik itu SD dan SMP yang hingga kini terus berjalan. Saat ini, Tanoto Foundation kembali menjalankan program Siapkan Generasi Anak Prestasi (SIGAP) di sembilan desa di Kukar.

Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan, program SIGAP salah satunya yaitu rumah belajar dan posyandu dengan basisnya pada penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan penguatan peran fungsi posyandu. Keterlibatan Posyandu pada Sigap ini berkenaan dalam penanganan stunting, sehingga penanganan dari hulunya yakni memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang usia perkawinan. Baik itu, fase perkawinan, bagaimana membangun keluarga bahagia dan sejahtera serta mengatur program kehamilan.

"Sudah terencana seperti itu dalam program SIGAP, makanya ada penguatan peran fungsi Posyandu," kata Edi Damansyah seusai meresmikan Rumah Anak SIGAP Bunga Sawit, Desa Bendang Raya pada Selasa (30/11/2021).

Dikatakan Edi, ada 9 desa di Kukar yang menggalakkan program tersebut sebagai percontohan, apabila sesuai yang diharapkan. Maka akan dibangunkan program tersebut di setiap desa melalui APBD Kukar. Adapun 9 desa meliputi Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong, Desa Loa Pari, Bukit Raya, Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang. Kemudian dari Kecamatan Loa Kulu yakni Desa Sumber Sari, Ponoragan dan Sungai Payang.

Proses kegiatan PAUD sudah berjalan namun perjalanannya selama ini normatif sehingga tidak ada inovasi dilakukan. Daman meminta kerja itu harus ada konsepsional, sistematis, terstruktur dan terukur.

"Dan ini ketemu, karena pola MoU dengan Tanoto Foundation itu mereka membuat konsepnya bagaimana membuat rumah belajar khususnya PAUD secara konsepsional, sistematis, terstruktur, terukur dan standar semuanya," jelasnya.

Bahkan pengelolaan dan guru tersebut diberikan pelatihan oleh mentor tenaga ahli Tanoto Foundation sehingga dalam pelaksanaan bisa berjalan sebagaimana diharapkan. Oleh karenanya, Daman berharap yang mengikuti program ini, sudah dapat ilmu maka bisa menjadi mentor untuk yang lainnya.

Selain itu, Daman juga akan mengajak pihak swasta agar di setiap area kerjanya yakni wajib hukumnya untuk membina rumah belajar dengan konsep yang sama.

"Saat ini juga banyak pihak swasta yang bergerak di pendidikan tapi yang PAUD masih sedikit sekali," sebutnya.

Sementara itu, Program Manager SIGAP Tanoto Foundation Irwan Gunawan mengatakan, SIGAP diperuntukan untuk usia 0-6 tahun dan baru dilaksanakan di 3 kabupaten/kota di Indonesia yakni Kutai Kartanegara, Pandeglang dan Jakarta. 

"Tanoto Foundation hadir untuk membantu dan membangun SDM melalui dunia pendidikan," tutupnya.

[SUP | NON]

 



Berita Lainnya