Balikpapan

Sopir Truk Demo Kesulitan Dapat Solar Subsidi, Pertamina Klaim Sudah Salurkan Seperempat Jatah untuk Kalimantan

Kaltim Today
25 Maret 2022 14:41
Sopir Truk Demo Kesulitan Dapat Solar Subsidi, Pertamina Klaim Sudah Salurkan Seperempat Jatah untuk Kalimantan
Ilustrasi. (Suara.com)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Baru-baru ini, sopir truk di Balikpapan menggelar demo ke Pertamina karena kesulitan mendapatkan solar subsidi. Ratusan sopir truk dibantu mahasiswa melakukan aksi demo dengan membuat aparat menutup jalan menuju Kantor Pertamina yang merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Seruan orasi dilakukan para sopir truk dan mahasiswa di atas ratusan kendaraan yang datang di gerbang masuk Jalan Yos Sudarso atau jalan menuju kantor Pertamina.

Menanggapi tuntutan para demonstran tersebut, manajemen Pertamina menemui perwakilan Truk Comunity Balikpapan (TCB) dan Asosiasi sopir dump truk Sumber (ADTS) Kaltim maupun mahasiswa untuk menjelaskan kuota solar subsidi untuk Balikpapan maupun Kaltim. Termasuk soal distribusi.

Humas Pertamina Patra Niaga Kalimantan, August Susanto Satria mengungkapkan, pada pekan ketiga Maret ini, Pertamina telah menyalurkan 47.000 kiloliter (KL) atau hampir seperempat dari jatah solar subsidi tahun 2022, yaitu sebanyak 205.382 KL.

"Sesuai dengan kuota yang ditentukan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)," kata Susanto Satria.

Jumlah solar tersebut telah dijatah sebanyak 60-75 KL solar per hari di Balikpapan. Di Kota Minyak, solar dijual  antara lain melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) KM 9 dan KM 15 Jalan Soekarno-Hatta.

Satria menjelaskan, solar subsidi ada di kedua SPBU tersebut karena Pertamina fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunanya adalah yang berhak menggunakan solar subsidi.

Satria mengungkapkan, penyaluran solar khususnya kepada para sopir truk dilakukan lewat kartu kendali. Dia pun menilai bahwa upaya-upaya tersebut sudah dilakukan Pertamina agar penyaluran distribusi solar tepat sasaran lewat kartu.

Dia mengatakan, penyaluran solar subsidi dilakukan melalui empat lembaga. Pihaknya pun menyampaikan titik pendistribusian dan jumlahnya kepada para sopir truk.

Satria menjelaskan, sebenarnya kuota solar subsidi yang disalurkan telah melebihi 23 persen dari kuota yang ditetapkan. Yakni untuk tahun ini kuotanya sebesar 27 ribu ton.

“Tapi di luar dari itu, itu sudah bukan wewenangnya Pertamina,” imbuhnya.

Dia juga menegaskan, jika ada dugaan mafia solar subsidi, dia mempersilahkan melaporkan ke aparat penegak hukum. Dia juga menuturkan, Pertamina sudah menginstruksikan kepada SPBU untuk melayani penjualan JBT solar sesuai dengan aturan dan tipe jenis kendaraannya.

Seperti, pencatatan nomor polisi (Nopol), pembatasan pembelian solar untuk kendaraan jenis tertentu, tipe spesifikasi kendaraan. Apabila ada operator yang melanggar ketentuan, Pertamina tidak segan untuk mengambil tindakan tegas ke operator atau SPBU.

“Misalnya ini nimbun, baru dia salurkan ke tambang atau industri lain, silahkan (laporkan),” tandasnya.

Sementara itu, menurut catatan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Balikpapan, sampai akhir tahun lalu, diperhitungkan anggotanya mendapat dari 18-24 KL per hari dari KM 9, dan 24-32 KL per hari di KM 15 dengan harga per liter Rp 5.150.

[irp posts="54218" name="Sambut Baik Kehadiran Media Online Indonesia (MOI), Plt Kepala Diskominfo Balikpapan Harap Bisa Sukseskan Pembangunan IKN"]

"Sekarang sudah 2 hari 2 malam antre baru bisa dapat solar. Padahal sebelumnya cukup 2-3 jam," katanya.

Selain itu, setiap truk hanya dibolehkan membeli paling banyak Rp 500 ribu. Padahal biaya antre bisa sampai Rp 200 ribu. Menurutnya lagi, uang tersebut untuk makan dan rokok, serta kopi dan air minum.

Di SPBU KM 15, biasa terlihat antrean truk-pickup atau bus yang mengular hingga ratusan meter dari depan dispenser penuang minyak.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya