Nasional
Survei JJI: Ganjar dan PDIP Anjlok, Elektabilitas Golkar dan Airlangga Hartarto Naik
Kaltimtoday.co, Jakarta - Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) kembali melakukan survei terkait capres potensial di Pilpres 2024. Tema survei kali ini yakni "Preferensi Publik Terhadap Elektabilitas Tokoh Bakal Capres dan Parpol terkait Pembatalan Piala Dunia U20".
Survei ini melibatkan 2.081 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024. Survei dimulai pada 29 Maret-10 April 2023 di 420 Kabupaten/ kota di 34 Provinsi.
Survei ini melibatkan WNI yang sudah berusia 17 tahun dengan jumlah sampel 2.100 responden berpendidikan SMA hingga universitas. Sementara 100 responden berpendidikan SMP dan 80 respoden berpendidikan SD.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error kurang lebih 3,1 persen dan memiliki tingkat kepercayaan 96 persen.
Koordinator Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) Agusta Irawan mengatakan, dampak penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 sangat memengaruhi elektabilitas bakal capres, dan partai itu sendiri.
Jika Pemilu diadakan saat ini, Partai Golkar menggeser posisi PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 2019. Elektabilitas Partai Golkar 21,3 persen, kemudian urutan kedua ada Partai Gerindra 15,3 persen, sedangkan urutan ketiga PDIP dengan 10,2 persen.
"Selanjutnya Demokrat 8,4 persen, PKB 7,3 persen, Nasdem 6,2 persen, PPP 5,6 persen, Perindo 4,2 persen, PKS 3,2 persen, dan PAN 2,9 persen. Gabungan Parpol lainnya 6,2 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 9,2 persen," kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).
Survei ini juga menunjukkan, penolakan Timnas Israel yang mengakibatkan gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia berdampak signifikan terhadap pilihan publik terhadap tokoh bacapres dan Parpol.
Hasil survei JJI menunjukan turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo dan Parpol sebagai penolak timnas Pildun U20 sangat signifikan, Ganjar Pranowo pada survei JJI pada Februari elektabilitasnya 12,6 persen menjadi 8,1. Begitu juga dengan tingkat keterpilihan PDI Perjuangan dan PKS. PDI perjuangan terpental di urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 10,2 persen, yang mana sebelumnya di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan 16,9 persen.
Begitu juga dengan PKS yang elektabilitasnya melorot akibat penolakan PKS terhadap Timnas Israel. Tingkat keterpilihannya hanya 3,2 persen di mana hasil survei JJI sebelumnya adalah 5,3 persen.
"Publik memandang bahwa tokoh-tokoh seperti Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan dan PKS telah melakukan politisasi sepak bola, sehingga mayoritas publik kecewa. Mereka beralih pilihan ke tokoh lainnya dan Parpol yang tidak melakukan politisasi sepak bola Piala Dunia U20," ucap Agus.
Untuk Preferensi Publik Terhadap Elektabilitas Tokoh Bakal Capres dan Parpol Terkait Pembatalan Piala Dunia U20, bursa capres masih didominasi oleh lima nama. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani.
"Dalam survei ini, nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektabilitas tokoh-tokoh kandidat capres jika pilpres digelar saat ini. Tingkat elektabilitas Airlangga sebesar 29,2 persen, di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektabilitasnya sebesar 20,6 persen," tuturnya.
Sementara elektabilitas Anies Baswedan saat ini ada di urutan ketiga dengan 10,2 persen, dan Ganjar Pranowo 8,1 persen di urutan keempat. Sementara di urutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektabilitas 7,2 persen. Kemudian secara berurutan ada nama Andika Perkasa 5,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen, Muhaimin Iskandar 2,7 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 12,3 persen.
Selain itu juga dari hasil survei JJI, Agusta Irawan mengatakan, harapannya Pilpres 2024 akan menjadi pemilu yang menarik dan penuh pertarungan gagasan serta ide, tanpa membawa politik identitas yang membuat masyarakat terpolarisasi.
Hal ini terjawab dalam survei ini bahwa 92,2 persen kriteria presiden yang diinginkan masyarakat merupakan tokoh yang mampu menyatukan komponen bangsa dan tidak berideologi politik identitas sebagai tema kampanyenya nanti.
“Masyarakat menginginkan presiden yang mampu mengelola perekonomian dan sudah punya rekam jejak yang jelas dalam mengelola perekonomian nasional,” ucapnya.
Menanggapi Survei JJI terkait pengaruh penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20, Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) dan Ketua Alumni Sepak Bola Universitas Indonesia, Sarman El Hakim mengatakan bahwa, dampak penolakan itu sangat besar terhadap Indonesia di mata dunia.
Namun saat ditanyakan soal dampak bagi politik atau pilpres 2024, Sarman menilai bahwa dengan adanya penolakan yang dilakukan Ganjar Pranowo dan PDIP terkait timnas Israel, maka itu akan berdampak bagi dukungan politik. Hal ini menjadi peluang Airlangga dan Golkar untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia.
“Ya kalau saya lihat dukungan pembatalan Piala Dunia U20 oleh Ganjar Pranowo dan PDIP pastinya akan berdampak. Apalagi masyarakat Indonesia hampir semua menggemari sepak bola," kata Sarman.
Selain itu, Sarman menjelaskan jika melihat survei JJI ini maka Partai Golkar dan Airlangga berpeluang untuk mendapatkan hati masyarakat, pasalnya ia merupakan sosok sebagai pengganti Jokowi yang dianggap bisa membuat sepak bola Indonesia menjadi maju. Tak hanya itu, dia berharap Airlangga mampu membawa perubahan olahraga, khususnya di sepak bola Indonesia.
“Saya harap Airlangga bisa meneruskan program Jokowi yang mendukung majunya sepak bola Indonesia. Hal ini membuat Airlangga mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia yang ingin sepak bola maju,” ujarnya.
Menurut dia, batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia karena berbagai macam faktor, di antaranya karena sarat dengan kepentingan politik. Maka Airlangga harus bisa membawa sepak bola Indonesia lepas dari kepentingan baik politik dan lainnya.
“Kalau Airlangga jadi presiden, maka Ketua Umum Golkar itu harus mampu membawa sepak bola Indonesia lepas dari kepentingan apapun, demi majunya sepak bola kita,” ucapnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin, menilai survei yang dilakukan JJI soal anjloknya Ganjar Pranowo dan PDIP karena adanya pengaruh dari penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
“Ya kalau dilihat dari survei JJI suara Ganjar dan PDIP menjadi anjlok hingga di bawah Golkar dan Gerindra karena dampak penolakan Piala Dunia U-20 ,” kata Ujang kepada awak media, Jumat (14/4/2023).
Ujang mengatakan, jika PDIP dan Ganjar tidak melakukan evaluasi maka akan tergerus pada pilpres 2024. Sehingga ini bisa menjadi peluang untuk Airlangga Hartarto atau Golkar menang di pilpres 2024.
“Ya kalau Ganjar dan PDIP tidak ada evaluasi, maka suara PDIP dan Ganjar akan tergerus di pilpres 2024 dan bisa menjadi peluang Airlangga atau Golkar untuk menguasai suara di pilpres 2024,” bebernya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Apa Itu Hak Angket? Berikut Definisi, Fungsi dan Mekanisme Pengajuan oleh DPR
- Di Bawah Kepemimpinan Airlangga, Partai Golkar Alami Peningkatan Dukungan yang Signifikan di Pemilu 2024
- Data Masuk 73,80%, Hasil Real Count KPU Pilpres 2024 Terkini
- Siapa Grace Natalie? Berikut Profil dan Perjalanan Karier Sosok Politisi Cantik dari PSI yang Kerap Tuai Kontroversi Publik
- Data Masuk 72.62%, Cek Real Count KPU Pilpres 2024 Terkini dengan Suara Terbanyak