Nasional

Airlangga Hartarto Sebut Kenaikan UMP Dorong Daya Beli Kelas Menengah

Network — Kaltim Today 02 Desember 2024 09:18
Airlangga Hartarto Sebut Kenaikan UMP Dorong Daya Beli Kelas Menengah
Airlangga Hartarto. (Dok. Setneg)

Kaltimtoday.co - Pemerintah telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% untuk 2025, langkah yang diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah. Kebijakan ini dipandang strategis untuk memperkuat konsumsi domestik yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, di tengah tantangan ekonomi global, penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Salah satu caranya adalah dengan mendukung daya beli kelas menengah yang memiliki peran signifikan dalam kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kenaikan UMP ini bertujuan meningkatkan daya beli pekerja formal, terutama di sektor industri dan jasa,” ungkap Airlangga saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2024 di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masyarakat kelas menengah didefinisikan sebagai individu dengan pengeluaran per kapita bulanan antara Rp2,04 juta hingga Rp9,91 juta pada 2024. Sementara itu, kelompok yang sedang menuju kelas menengah didominasi oleh generasi Z (25,45%), generasi X (24,06%), dan generasi Alpha (16,58%).

Di sektor pekerjaan, 59,36% kelas menengah bekerja di sektor formal, sisanya 40,64% di sektor informal. Dari pekerja formal, mayoritas adalah karyawan (53,76%), diikuti oleh pelaku usaha mandiri (21,2%), dan pekerja dengan buruh tetap (5,6%).

Airlangga menekankan bahwa daya beli kelas menengah merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi.

“Konsumsi kelas menengah memiliki multiplier effect yang kuat. Dengan menaikkan UMP, kita dapat menjaga momentum belanja mereka sehingga roda ekonomi terus bergerak,” jelasnya.

Pemerintah berharap kebijakan ini tidak hanya menjaga daya beli, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi investor mengenai kestabilan ekonomi Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya