Internasional

UNICEF Mengumumkan 5 Orang di Kongo Tewas Akibat Wabah Ebola

Kaltim Today
03 Juni 2020 11:00
UNICEF Mengumumkan 5 Orang di Kongo Tewas Akibat Wabah Ebola
Republik Demokratik Kongo tengah berjuang melawan pandemi virus Corona, Campak dan wabah baru Ebola. (Foto: Suara.com)

Kaltimtoday.co - Pada Senin (1/6/2020), UNICEF mengumumkan total 9 orang terinfeksi wabah baru virus Ebola, dimana 5 orang di antaranya tewas, termasuk seorang gadis berumur 15 tahun.

"Empat orang tambahan yang terinfeksi virus, semuanya memiliki kontak dengan mereka yang terpapar dan termasuk anak, sedang dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," kata UNICEF.

Kasus kematian terjadi antara tanggal 18-30 Mei, tetapi mereka hanya dikonfirmasi sebagai yang berkaitan dengan Ebola kemarin.

Sebelumnya, pada Senin (1/6/2020), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan melalui akun twitter nya bahwa, enam kasus telah dilaporkan di Mbandaka, di Provinsi Equateur barat laut Kongo.

Ini adalah wabah ke-11 di Kongo yang berpotensi mematikan, ditularkan melalui cairan tubuh dan memiliki tingkat kematian antara 25%-90%, tergantung pada wabah.

Menurut WHO, Republik Demokratik Kongo masih berjuang untuk mengakhiri wabah yang dimulai pada 2018 di bagian timur Kongo, dimana 3.406 kasus telah dilaporkan, dengan 2.243 kematian. Belum ada kasus baru dalam 21 hari terakhir karena Ebola memiliki masa inkubasi 21 hari, yang menunjukkan wabah mungkin di bawah kendali tetapi WHO menunggu dua periode inkubasi penuh, atau 42 hari, untuk memastikan sebelum menentukan bahwa wabah telah berakhir.

Selain berjuang melawan wabah Ebola, Kongo juga masih memerangi COVID-19 dan wabah campak terbesar di dunia.

Negara Afrika Tengah itu melaporkan 3.195 kasus COVID-19 dengan 72 kematian. Sejauh ini, epidemi terburuk yang mempengaruhi Kongo adalah campak, yang telah menginfeksi hampir 370.000 orang dan membunuh 6.779 sejak 2019.

Sejauh ini epidemi Ebola terbesar terjadi pada 2014-2016 di negara-negara Afrika Barat, seperti Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Lebih dari 28.000 orang terinfeksi dalam epidemi itu dan lebih dari 11.000 meninggal.

[RWT | CNN]



Berita Lainnya