Waspada Cedera Saat Berolahraga, Ini Tips Pencegahan dan Penanganannya

Kaltimtoday.co - Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat, partisipasi dalam aktivitas olahraga pun terus bertambah. Namun di balik semangat tersebut, risiko cedera olahraga menjadi tantangan serius yang kerap diabaikan. Cedera seperti keseleo, robekan otot, cedera lutut, dan nyeri punggung adalah jenis yang paling sering terjadi, baik pada atlet profesional maupun masyarakat umum.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga L Grace Tumbelaka, banyak orang menganggap remeh nyeri saat berolahraga dan memilih untuk tetap melanjutkan aktivitas, padahal hal ini justru bisa memperparah kondisi dan memperpanjang masa pemulihan.
Cedera olahraga dapat terjadi karena kurangnya pemanasan, teknik yang salah, penggunaan alat yang tidak sesuai, atau kelelahan. Tidak memberikan waktu pemulihan yang cukup pada tubuh juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko. Cedera seperti keseleo biasanya terjadi akibat gerakan mendadak yang salah posisi, sementara otot tertarik bisa terjadi karena otot dipaksa bekerja secara berlebihan. Cedera lutut umum terjadi pada olahraga seperti lari, sepak bola, dan basket. Cedera lainnya yang juga sering dialami adalah cedera pergelangan kaki dan bahu, terutama dalam olahraga yang melibatkan gerakan cepat dan berulang.
Penanganan awal untuk cedera ringan umumnya menggunakan metode RICE, yaitu istirahat, kompres es selama 15-20 menit, balut dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan, dan mengangkat bagian tubuh yang cedera agar aliran darah tetap lancar. Namun, jika nyeri tidak mereda, pembengkakan semakin parah, atau bagian tubuh tidak bisa digerakkan, sebaiknya segera periksakan ke dokter atau fisioterapis. Penanganan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah cedera berkembang menjadi kondisi kronis.
Untuk mengurangi risiko cedera, penting melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup, menggunakan perlengkapan yang sesuai, dan tidak memaksakan tubuh melebihi kapasitasnya. Kini hadir berbagai program yang dirancang untuk membantu masyarakat aktif secara fisik dalam mencegah cedera, meningkatkan performa, dan memaksimalkan potensi mereka. Program tersebut mencakup latihan fungsional, edukasi teknik tubuh, serta panduan pemulihan yang tepat. Tidak hanya fokus pada kekuatan dan daya tahan, pendekatan ini juga menekankan pentingnya pemahaman tubuh dan teknik aktivitas yang benar.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan, cedera olahraga tidak hanya memengaruhi performa, tapi juga bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental. Ia menekankan bahwa pencegahan cedera melibatkan pendekatan menyeluruh yang mencakup teknik latihan, nutrisi, pemulihan, dan manajemen beban aktivitas. Dengan bimbingan dari para ahli dan edukasi yang tepat, setiap individu bisa tetap aktif secara aman tanpa khawatir akan risiko cedera. Untuk informasi dan edukasi kesehatan lainnya, kunjungi pafikemboro.org.
Related Posts
- Tonsilektomi Jadi Solusi Jika Amandel Terus Kambuh
- Torpedo Kambing: Kaya Nutrisi tapi Belum Terbukti Tingkatkan Vitalitas Pria
- Kuku Pucat Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi, Ini Penjelasannya
- Waspada Kolesterol Usai Iduladha, Ini Tips Menurunkannya dari Pakar UM Surabaya
- Cegah Kanker dengan Pemeriksaan Rutin dan Gaya Hidup Sehat, Ini Imbauan Kemenkes