Headline

54 Orang Ikut Penjaringan PDIP, Terbanyak dari Samarinda

Kaltim Today
24 September 2019 13:47
54 Orang Ikut Penjaringan PDIP, Terbanyak dari Samarinda
Penyerahan berkas  bakal calonkepala daerah dari DPC ke DPD PDIP. Selanjutnya nama-nama yang disetorkan akan dibawa ke DPP PDIP untuk diseleksi.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Beberapa parpol di Kaltim telah menebar jaring untuk mendapatkan figur kepala daerah atau wakil kepala daerah berkualitas yang siap diusung pada Pilkada tahun depan.

Sejak awal September, upaya penjaringan yang dikerahkan di setiap daerah, mulai menunjukkan sosok yang bakal berlaga. Satu per satu perwakilan partai di daerah telah mendapatkan hasilnya, dan mengumpulkannya di pengurus partai tingkat provinsi.

PDI Perjuangan misalnya, hasil penjaringan di seluruh kabupaten/kota sudah terkumpul di tingkat pengurus partai berlambang banteng tersebut, Minggu (22/09/2019). Total, ada 54 pendaftar, kepala atau wakil kepala daerah, dari pendaftaran yang dibuka di sembilan DPC. Samarinda jadi yang paling banyak karena menangguk pelamar untuk berlaga di pilkada serentak nanti.

“Samarinda ada 12 pelamar yang sudah diverifikasi dan tengah diproses di DPD. Menyusul Kutim dan Balikpapan, masing-masing 9 dan 7 pelamar,” ucap Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Kaltim Supratono saat di konfirmasi.

[irp posts="4960" name="Polling I: Siapa Pantas Memimpin Samarinda 2020?"]

Namun, dia enggan membeber siapa saja nama yang berebut dukungan itu. Untuk Samarinda, ada tiga pentolan PDIP yang siap maju unjuk gigi di gelaran akbar lima tahunan tersebut. Mereka, Siswadi, Zuhdi Yahya, dan Edi Kurniawan.

Kini, persyaratan para pelamar yang sudah terkumpul akan diverifikasi panitia penjaringan di DPD Kaltim yang harus diserahkan serentak ke pengurus DPP, Senin (23/09/2019) kemarin. Total ada enam jalur yang harus dilalui agar rekomendasi diberikan PDIP. Dari penjaringan di DPC kabupaten/kota, penyaringan pelamar di PDIP Kaltim, hingga empat tahap lain yang langsung dihandel pengurus pusat PDIP. Seperti, tes wawancara, psikotes, dan ke mana rekomendasi akan mengalir.

"Tahap terakhir sekolah kepemimpinan dari DPP. Ini berlaku untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP nantinya,” sebutnya.

Lalu, seperti apa proses penyaringan pelamar dari sembilan DPC PDIP se-Kaltim itu di provinsi. Supartono mengaku, mereka memverifikasi kelengkapan 13 persyaratan administrasi. Dari kelengkapan itu salah satunya visi-misi mereka yang ingin berlaga dengan perahu banteng moncong putih.

"Dari kelengkapan itu kami tentukan skor masing-masing pelamar. Karena persentase pertimbangan tertinggi dari penyaringan kami,” pungkasnya.

Jika PDIP membuka ruang untuk figur di luar tubuh banteng berebut rekomendasi, berbeda halnya dengan Golkar. Di partai berlambang pohon beringin, hanya Samarinda yang menghelat penjaringan. Sisanya memilih mengusung kader sendiri untuk berlaga di pilkada serentak nanti.

Dinamika politik sejauh ini terbilang banyak menguntungkannya. Golkar tercatat sukses besar menempatkan kadernya di kursi eksekutif atau legislatif. Di Balikpapan ada Rahmad Mas’ud dan Abdulloh. Paser diisi Kaharuddin, Kubar ada Saiful, Neni Moernaeni di Bontang, dan Kutim memiliki kader muda sekaliber Kasmidi Bulang dan Mahyunadi. Bahkan, di tingkat provinsi ada Makmur HAPK, yang mengisi kursi ketua DPRD Kaltim.

"Hanya Samarinda (membuka penjaringan) dan semua kewenangan masing-masing DPD tingkat II di kabupaten/kota. Kami hanya bantu administrasinya saja untuk diteruskan ke pusat,” singkat Abdul Kadir, sekretaris Golkar Kaltim.

[JRO | TOS]


Related Posts


Berita Lainnya