Daerah

Bangunan Liar di Atas Drainase Jalan PM Noor Ditertibkan, Camat Samarinda Utara Dorong Partisipasi Masyarakat Jaga Lingkungan 

Kaltim Today
16 Juni 2025 18:54
Bangunan Liar di Atas Drainase Jalan PM Noor Ditertibkan, Camat Samarinda Utara Dorong Partisipasi Masyarakat Jaga Lingkungan 
Potret pembongkaran bangunan liar di drainase Jalan PM Noor. (Dokumen TWAP Kota Samarinda)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah bangunan liar di atas drainase di sepanjang Jalan PM Noor menjadi sasaran penertiban oleh Unit Satpol PP BKO. Selain maraknya bangunan liar, penumpukan sampah, hingga terbentuknya lapisan sedimentasi diyakini meningkatkan risiko banjir saat Samarinda dilanda hujan.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Samarinda Utara, Muhammad Joni menjelaskan bahwa, penertiban yang terjadi merupakan rencana holistik dalam menjaga keamanan pemukiman warga seturut dengan kelestarian lingkungan.

“Sudah berkali-kali kami beri peringatan kepada pemilik bangunan liar agar membongkar sendiri bangunan mereka yang berdiri di atas parit. Jadi ini bukan sekadar penegakan aturan tata ruang,” jelasnya lewat sambungan telepon Senin (16/6/2025).

Dari hasil pemantauan lapangan, adapun Joni turut mendapati lapisan sedimen tanah hingga tumpukan sampah yang turut berkontribusi dalam tersumbatnya aliran air di drainase.

“Tumpukan sampah ini jelas menyumbat aliran air,” ungkap Joni.

Dalam jangka pendek, Joni menilai situasi tersebut akan turut merugikan masyarakat sebab memperparah kondisi banjir saat curah hujan tinggi. Menurutnya, optimalisasi fungsi drainase perlu melibatkan sinergi antar lintas sektor dan pengawasan yang konsisten. 

“Hasilnya tidak akan maksimal jika masyarakat tetap membuang sampah sembarangan dan membangun lapak-lapak di atas saluran air,” tekan Joni.

Sebagai penguatan terhadap langkah-langkah teknis yang telah dilakukan, Kecamatan Samarinda Utara kini mengedepankan pendekatan edukatif dengan menyampaikan imbauan secara langsung kepada warga. 

Pendekatan ini tidak semata-mata menekankan pada aspek larangan, melainkan juga berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari sumbernya, memanfaatkan bank sampah sebagai solusi pengelolaan berbasis komunitas, serta menjaga keberadaan ruang terbuka hijau sebagai bagian dari upaya mempertahankan keseimbangan ekosistem di wilayah perkotaan.

“Selain edukasi tentunya harus ada perubahan sikap kolektif. Karena itu, kami juga mengandalkan partisipasi warga dalam mengawasi lingkungannya.”

Kecamatan Samarinda Utara telah menugaskan petugas kebersihan di sepanjang jalur PM Noor sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan lingkungan. Namun, mengingat luasnya area yang harus dijangkau, pengawasan rutin di setiap titik belum sepenuhnya optimal. 

Dalam kondisi ini, partisipasi aktif masyarakat menjadi sangat penting, khususnya dalam memberikan informasi awal terkait lokasi penumpukan sampah maupun aktivitas yang berpotensi mengganggu fungsi saluran drainase.

Joni melanjutkan, bahwa menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari banjir bukanlah tanggung jawab pemerintah semata. Diperlukan kesadaran kolektif dan tindakan langsung dari warga sebagai faktor penentu keberhasilan. Oleh karena itu, setiap langkah penertiban yang dilakukan turut disertai dengan pendekatan partisipatif, guna mendorong keterlibatan warga dalam menjaga drainase sebagai bagian dari ruang hidup yang harus dirawat bersama.

“Jangan tunggu bencana datang baru peduli. Mulai dari sekarang, kita jaga parit, sungai, dan selokan kita,” tutup Joni.

[NKH]



Berita Lainnya