Samarinda
Bank Indonesia dan GNPIP Samarinda Bersinergi Optimalisasi Pengendalian Inflasi
Kaltimtoday.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Samarinda menyelenggarakan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 21 September 2022 di Kampung Tangguh RT 82 Loa Bakung, Samarinda.
Kick Off GNPIP dilakukan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun bersama Kepala Perwakilan BI Kaltim, Ricky P. Gozali dan disaksikan oleh seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
GNPIP merupakan sebuah upaya dan aksi nyata yang bersifat nation-wide untuk mendukung optimalisasi langkah extra effort pengendalian inflasi pangan dari sisi hulu-hilir dan merupakan tindak lanjut arahan presiden dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022.
Terdapat enam program unggulan pengendalian inflasi yang dicanangkan dalam Kick Off GNPIP Samarinda berupa kegiatan Pasar Murah, KAD, urban farming, bantuan ongkos angkut, peresmian kios stabilisator inflasi dan juga penyerahan sertifikat Kampung Andalan Ketahanan Pangan.
Dalam rangka memperkuat ketersediaan pasokan bahan pangan di Samarinda, diadakan Penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan daerah produsen di Sulawesi Selatan yang melibatkan Perumda Varia Niaga Samarinda, Perusda Kriya Pinrang Sulsel, dan POS Logistic untuk menyediakan bahan pangan khususnya komoditas beras dan cabai rawit.
Selain itu, untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga diluncurkan Gerakan Urban Farming serentak di Samarinda (59 kampung dan pondok pesantren), dengan pemberian bibit cabai sejumlah 7.700 bibit cabai. Penguatan ketahanan pangan juga dilakukan pada beberapa kluster salah satunya kluster Mugirejo berupa pemberian bantuan pupuk untuk ekstensifikasi produksi cabai dan hortikultura yang selama ini sudah dilakukan.
Untuk mengawali implementasi GNPIP di Samarinda, dilaksanakan kegiatan Pasar Murah dan Pasar Tani yang bekerja sama dengan BULOG, Perusda Varia Niaga, Distributor serta petani binaan dengan harga di bawah harga pasar.
Kegiatan Pasar Murah ini dilaksanakan untuk memberikan keyakinan positif kepada masyarakat bahwa ketersediaan pasokan pangan di Kaltim masih tersedia dan harga yang terjangkau. Untuk mendukung Pasar Tani juga dilakukan pemberian bantuan ongkos angkut kepada petani sehingga harga yang didapatkan masyarakat sama dengan harga petani di ladang karena memotong rantai distribusi sehingga petani mendapatkan keuntungan sepenuhnya.
Pada kesempatan tersebut, juga diresmikan Mini Bebaya Mart Cabang Loa Bakung sebagai kios stabilisator inflasi yang didirikan di tengah pemukiman masyarakat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Untuk meningkatkan kemudahan dalam bertransaksi, Mini Bebaya Mart juga dilengkapi dengan alternatif pembayaran menggunakan QRIS.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Kaltim Timur, Ricky P. Gozali menyampaikan bahwa, pertumbuhan ekonomi di Kaltim terus menunjukkan tren perbaikan. Namun demikian, risiko inflasi khususnya komoditas pangan juga meningkat dan perlu mendapatkan perhatian.
Inflasi Kaltim pada Agustus 2022 tercatat sebesar 4,96% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian nasional yang berada pada 4,69% (yoy). Salah satu sumber utama dari melonjaknya tingkat inflasi ini adalah inflasi pangan, di mana inflasi pangan saat ini mencapai sebesar 11,5% yang merupakan level tertinggi sejak 8 tahun terakhir.
Untuk itu, Bank Indonesia berupaya merangkul berbagai pihak baik pemerintah daerah, Instansi Vertikal dan seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam mengoptimalkan upaya dan langkah pengendalian inflasi pangan guna menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Andi Harun dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh Pimpinan Forkopimda dan pejabat publik untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi pangan di Samarinda.
Dia juga menekankan perlunya strong commitment segala elemen khususnya keterlibatan masyarakat untuk bergotong royong mengendalikan inflasi pangan dimulai dari tingkat rumah tangga. Pemkot Samarinda mendukung segala upaya pengendalian inflasi yang mengacu pada kerangka 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distrbusi dan komunikasi efektif).
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden, Andi Harun juga segera merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai dukungan fiskal untuk memberi BLT (Bantuan Langsung Tunai) bagi kelompok nelayan terdampak, para buruh yang terkena dampak PHK, warga miskin dan UMKM untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kolaborasi DKP PPU dan Bank Indonesia Dorong Stabilitas Harga Lewat Gerakan Pangan Murah
- Berau Catat Inflasi Tertinggi di Kaltim pada Oktober 2024, PPU Terendah
- Pemantauan Ketat Cadangan Pangan untuk Antisipasi Inflasi di PPU
- Jelang Hari Besar, DKP PPU Siapkan Strategi Kendalikan Harga Cabai dan Komoditas Pemicu Inflasi
- Sambut HUT ke-79 RI di IKN, Bank Indonesia Siapkan Layanan Penukaran Uang