Samarinda

Bertemu Syaharie Jaang, Mahasiswa dari Wuhan Berharap Bisa Mengabdi untuk Samarinda

Kaltim Today
17 Februari 2020 21:29
Bertemu Syaharie Jaang, Mahasiswa dari Wuhan Berharap Bisa Mengabdi untuk Samarinda
Ke-5 mahasiswa asal Samarinda saat berjumpa dengan Wali Kota Syaharie Jaang setelah masa karantina di Natuna.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepulangan mahasiswa asal Samarinda setelah menjalani proses karantina di Natuna, Riau tentu membuat isak haru nan bahagia, tersiar dari raut keluarga. Akan tetapi besar harapannya, agar mereka bisa kembali mengabdi di tanah kelahiran setelah usai masa pendidikannya.

Hal ini diutarakan Rizka Nurazizah mahasiswa Kedokteran, Hubei Polytechnic University di Huangshi saat pertemuannya dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di rumah jabatan, Senin (17/2/2020).

"Harapannya, karena kami lulusan kedokteran, kami inginnya agar lebih dimudahkan penyertaannya," ungkapnya.

Lebih jauh diungkapkannya, pertemuan para mahasiswa ini dengan Jaang membahas tentang kondisi Cina saat ini setelah dilanda wabah mematikan virus Corona.

"Kondisi kami dan waktu kami dikarantina di Natuna," imbuhnya.

Selain itu, kata Rizka, pembahasan juga berlanjut ke ranah bagaimana selanjutnya nasib mereka di kota asal ini. Besar harapan agar mereka, para calon dokter ini bisa mengabdikan ilmunya di kota asalnya.

"Karena kami semua ini adalah dari kelulusan kedokteran," kata Rizka.

"Pertama saya terima kasih telah dievakuasi oleh pemerintah, kami semua sangat mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah kepada kami," sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menyampaikan jika, setelah berjumpa langsung dia sangat meyakini kalau kondisi dari rombongan mahasiswa ini benar-benar dalam keadaan sehat.

"Jadi sebenarnya tidak ada masalah. Setelah dikarantina pun sehat semua dan baik," ucap Jaang.

Harapan Rizka untuk bisa mengabdikan ilmunya di kota asal ini sepertinya bersambut baik dengan apa yang juga diharapkan Jaang.

"Kami juga berharap mereka bisa mengabdikan ilmunya di Samarinda," jelasnya.

Dengan kondisi di Wuhan saat ini, lanjut Jaang tentu kelima mahasiswa ini belum bisa balik untuk menyelesaikan pendidikannya.

"Mereka belum ada kepastian kapan akan kembali kesana. Jadi mereka akan komunikasi secara online untuk sementara," ucapnya.

Meski sempat ada kekhawatiran akan keberadaan warga Indonesia di Cina saat wabah mematikan ini merebak, namun hal tersebut sudah dipastikan aman. Sekarang hanya menunggu waktu untuk kembali ke negeri tirai bambu itu untuk menyelesaikan masa pendidikannya.

"Saya menerima mereka hari ini untuk menguatkan mereka. Supaya setelah pulih di sana untuk kembali lagi menyelesaikan pendidikan," pungkasnya.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya