Bontang

Bontang Harapkan Zero Hotspot, Bangun Posko Kesiapsiagaan Karhutla

Kaltim Today
19 September 2019 16:53
Bontang Harapkan Zero Hotspot, Bangun Posko Kesiapsiagaan Karhutla
Pemkot Bontang bersama Forkopimda dan jajarannya.

Kaltimtoday.co, Bontang – Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa meresahkan masyarakat. Oleh karenanya, Pemkot Bontang dan jajaran Forkopimda komitmen terhadap penanggulangan karhutla dengan target zero hotspot. Posko kesiapsiagaan pun dibangun di wilayah Bontang Lestari untuk memudahkan penanganan karhutla yang banyak terjadi di sana.

Apel Kesiapsiagaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pun digelar di Makodim 0908/Btg, Kamis (19/9/2019). Dandim 0908/Btg Letkol Arm Eko Pristiono mengatakan, pihaknya akan membuat posko kesiapsiagaan di Bontang Lestari, dimana ada petugas yang stand by di posko tersebut. Baik dari Kodim Bontang, BPBD Bontang, Disdamkartan Bontang, serta OPD terkait lainnya.

“Zero hotspot itu, ketika ada api sekecil apapun, kami berupaya mengendalikan dan memadamkan api tersebut, sehingga tidak menyebar,” jelas Dandim usap memimpin apel.

Selain tim pengendalian karhutla yang terdiri dari Pemkot Bontang, Forkopimda dan OPD terkait, perusahaan di Bontang juga turut berpartisipasi. Baik dalam penyediaan air, logistik dan lainnya.

“Yang saya harapkan kalau memang zero hotspot, sekecil apapun api, jangan dibiarkan,” tegasnya lagi.

Menurutnya, penanggulangan yang tidak tepat membuat api terus menyebar dan membesar, ditambah lagi musim kemarau. Sehingga, langkah dari tim penanggulangan Bontang berkomitmen zero hotspot. Dandim mengajak seluruh masyarakat untuk kampanye bahaya karhutla dan tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan.

“Cara tradisional dengan cara membakar ini yang harus dihindari masyarakat, karena ini jadi masalah,” ungkapnya.

DISIAGAKAN: Ratusan personel gabungan disiagakan untuk penanganan karhutla di Bontang. Tampak Wali Kota Bontang dan jajaran Forkopimda saat mengecek kesiapan armada dan personel pengendalian karhutla.(Mega/Kaltimtoday.co)
DISIAGAKAN: Ratusan personel gabungan disiagakan untuk penanganan karhutla di Bontang. Tampak Wali Kota Bontang dan jajaran Forkopimda saat mengecek kesiapan armada dan personel pengendalian karhutla.(Mega/Kaltimtoday.co)

Jumlah personel yang disiagakan dari berbagai OPD yakni sebanyak 300 personel gabungan. Hal tersebut sebagai antisipasi bahaya karhutla, agar Bontang tidak parah karhutlanya.

Sementara itu, amanat Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menuturkan, hutan merupakan paru-paru dunia, karena terdapat banyak tumbuhan hijau yang berfungsi menjaga karbondioksida dan menghasilkan oksigen terbesar, serta aspek biosper bumi yang paling penting. Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla digelar sebagai upaya pencegahan dan menanggulangi karhutla. Mengingat karhutla dapat merusak tatanan hutan dan sekelilingnya.

“Musim kemarau yang diperkirakan sampai bulan Oktober ada provinsi yang menjadi perhatian yakni Kalteng dan Kalsel. Namun ternyata, Kaltim menunjukkan kejadian karhutla,” ujarnya.

Perlindungan hutan dan lahan, lanjut Neni, bukan hanya menjadi kewenangan pemerintah, tapi juga masyarakat. Sehingga masyarakat perlu sadar tentang pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. “Perlu pencegahan dengan imbauan untuk meminimalisasi bencana kabut asap yang merugikan ekonomi, pendidikan, juga transportasi,” terang Neni.

Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi banyak menimbulkan pemanasan global yang berpengaruh secara signifikan pada perubahan iklim dan cuaca yang berdampak pada karhutla. Bontang, terang Neni, yang rawan akan bencana banjir, karhutla dan lainnya akan menghambat pembangunan bila tidak segera diambil langkah strategis.

“Penanganan karhutla harus bersinergi antara semua pihak yang ada sesuai instruksi Presiden,” imbuhnya.

Terakhir, Neni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan tidak melakukan karhutla. Para penegak hukum, Neni mengimbau, agar tetap fokus melakukan penyelidikan, dan penyidikan para tersangka karhutla agar ada efek jera.

[RIR | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya