Kaltimtoday.co - BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan menggelar Media Gathering bertajuk "Sinergy and Harmony of Borneo" di Hotel Fugo Banjarmasin pada 7-8 November 2024. Acara ini bertujuan mempererat hubungan BPJS dengan media serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan sosial bagi tenaga kerja di Kalimantan.

Erfan Kurniawan, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan, menyampaikan bahwa saat ini cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kalimantan mencapai 45,34%, atau setara dengan 3,2 juta pekerja aktif dari berbagai sektor. BPJS juga melayani lebih dari 63.680 pemberi kerja dan mencatatkan penerimaan iuran sebesar Rp5,06 triliun pada 2024, meningkat 11,72% dibandingkan tahun lalu.

“Peserta BPJS Ketenagakerjaan meliputi 1,95 juta pekerja formal, 889 ribu pekerja informal, serta pekerja jasa konstruksi dengan total 443 ribu orang. Ini menunjukkan komitmen kami memperluas cakupan perlindungan sosial ketenagakerjaan,” ujar Erfan.

Salah satu momen emosional dalam acara ini adalah penyerahan santunan sebesar Rp42 juta kepada ahli waris seorang pekerja informal yang meninggal dunia, serta beasiswa pendidikan Rp138 juta untuk anak-anak yang ditinggalkan.

“Santunan ini merupakan bentuk nyata komitmen kami melindungi kesejahteraan keluarga pekerja yang ditinggalkan,” tambahnya.

Program Sertakan: Perlindungan bagi Pekerja Informal
BPJS Ketenagakerjaan turut mensosialisasikan program "Sertakan atau Sejahterakan Sekitar Anda" untuk melindungi pekerja informal seperti asisten rumah tangga dan pengemudi ojek online. Dengan iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, pekerja informal kini bisa mendapatkan tiga jenis perlindungan utama BPJS: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Program ini mudah diakses melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), sehingga masyarakat bisa mendaftarkan pekerja informal di lingkungan sekitar mereka.

“Dengan biaya terjangkau, mari lindungi pekerja informal di sekitar kita agar mereka terjamin dari risiko kecelakaan dan kehilangan pendapatan,” ajak Erfan.

Media sebagai Mitra Strategis dalam Edukasi Publik

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun menyoroti pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Media adalah mitra kami dalam membangun kesadaran publik tentang pentingnya perlindungan sosial bagi semua pekerja," ujar Oni, seraya mengharapkan partisipasi aktif media dalam mengedukasi masyarakat.

BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan menghadapi tantangan geografis dalam memperluas jangkauan layanan, mengingat luasnya wilayah Kalimantan. Untuk mengatasi hambatan ini, BPJS telah mendirikan 30 kantor cabang, 26 unit layanan, serta 465 fasilitas kesehatan pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK) di seluruh Kalimantan.

Data Klaim dan Harapan Ke Depan

Selama 2024, BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan telah membayarkan klaim senilai Rp3,43 triliun dengan total 291.370 klaim yang diproses, mencerminkan komitmen BPJS dalam menyediakan perlindungan bagi pekerja. Erfan berharap sinergi antara BPJS, media, dan masyarakat dapat terus diperkuat untuk memperluas jangkauan jaminan sosial di Kalimantan.

Teldi Rusnal dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat kolaborasi.

“Kami akan terus memperluas sosialisasi Program Sertakan di wilayah Balikpapan, khususnya bagi pekerja informal seperti ojek online. Dengan biaya iuran yang terjangkau, kami berharap semakin banyak pekerja terlindungi dari risiko kerja,” kata Teldi.

Melalui sinergi dengan media dan program yang berfokus pada pekerja informal, BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat meningkatkan partisipasi pekerja dalam jaminan sosial, memperluas cakupan perlindungan, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh pekerja di Kalimantan.

[RWT | ADV]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp