Kaltimtoday.com, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, dalam penanganan Kasi Pemantauan Lingkungan, M Tommy Prayudi Soemarie mengatakan, kebanyakan kota besar yang menjadi faktor utama polusi udara ialah polusi dari kendaraan.

Namun menurutnya, Samarinda masih memiliki kualitas udara yang terbilang relatif normal. Hal ini dikatakannya berdasarkan pengecekan dan penelitian udara yang baru saja dilakukan oleh DLH yang bekerjasama dengan akademisi Unmul.

"Hasil uji kemarin, kualitas udara Samarinda masih baik, masih sesuai dengan baku mutu," kata Tommy.

Mengingat Samarinda pada 2025 mendatang akan menjadi salah satu bagian dari Ibu Kota Negara, maka kata Tommy, DLH tidak akan tinggal diam meskipun saat ini udara Samarinda masih masuk dalam katagori normal.

"Kami akan menghadapi IKN. DLH tidak tinggal diam, kami tetap akan melakukan kegiatan yang bersifat pencegahan, agar udara Samarinda ini terjaga dan tidak memburuk," terangnya.

Diakui Tommy, DLH telah melakukan kegiatan evaluasi kualitas udara perkotaan. Dalam kegiatan tersebut, ada kegiatan uji emisi kendaraan bermotor dan roda empat.

"Kami dari Pemkot, sudah laksanakan kegiatan itu 2 kali, dan provinsi kemarin juga sudah laksanakan, ini salah satu langkah yang kami lakukan untuk menjaga kualitas udara di Samarinda tidak tercemar polusi," ungkapnya.

Uji kualitas tersebut terbagi menjadi 3, di antaranya uji kualitas udara jalan raya, uji emisi kendaraan bermotor dan roda empat juga uji perhitungan kepadatan lalu lintas.

"Untuk warga Samarinda diharapkan dapat melakukan uji emisi secara berkala terhadap kendaraan roda dua dan roda empatnya. Ini bisa dilakukan di bengkel dealernya, bisa juga di Dishub," imbau Tommy.

[NYN | RWT | ADV]