Kaltimtoday.co - Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah di pusat dan daerah gencar menggalakkan pertanian presisi.

Pertanian presisi atau precision farming merupakan teknik pertanian modern yang menerapkan teknologi informasi untuk membantu petani memahami secara detail dan akurat status lahan dan tanamannya.

Pertanian presisi memungkinkan petani mengambil tindakan yang lebih terarah dalam mengelola lahan dan tanaman mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Hal tersebut juga disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, baru-baru ini (15/23/2020), ia mengajak pengembang ekosistem bisnis rintisan (startup) berbasis teknologi dan petani milenial untuk bergabung mempromosikan Pertanian Indonesia yang presisi.

Hal ini mengingat tantangan krisis global ke depan khususnya pangan, ekonomi, dan keuangan yang sangat serius serta nyata bagi suatu negara khususnya Indonesia, dimana salah satu industri yang dapat bertahan bahkan menyelamatkan perekonomian suatu negara adalah pertanian.

"Cara bertani yang kemarin sudah tidak cocok lagi untuk era ini. Oleh karena itu, kita dorong pertanian dengan digital sistem, supaya petani kita dengan smartphone dapat dilatih untuk mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi, masalah cuaca, artificial intelegent dan lainnya untuk mengembangkan pertanian presisi. Berarti teknologi dan mekanisasi adalah bagian - bagian yang mengefektifkan gerakan kita," demikian dibeberkan Mantan SYL saat memberikan keynote speech pada acara Agrinnovation Conference di Jakarta, Rabu (15/3/23).

Di Kalimantan Timur sendiri, bentuk terobosan ini berhasil diraih dan diikuti oleh para petani milenial yang tersebar di seluruh Bumi Etam.

Sebanyak 1.411 petani milenial di sepuluh kabupaten/kota terus berinovasi menerapkan teknologi pertanian terbarukan ini dengan berbagai inovasi sesuai dengan karakteristik dan tujuannya. 

Plt Kepala Dinas Pangan, Tanaman, dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Rini Susilawati menjelaskan sepanjang tahun 2022, pemerintah telah memfasilitasi berbagai kegiatan berupa pendampingan teknis kepada petani milenial. Mulai dari pelatihan teknologi smart farming, hingga pelatihan startup bahkan pemasaran digital.

“Sejak 2022 lalu kita telah melaksanakan bimbingan teknis kepada petani milenial dengan berbagai tema. Alhamdulillah antusiasmenya tinggi. Tahun ini, kami akan gelar bimtek serupa dan harapannya dapat menjangkau peserta sesuai target yang diharapkan, ” tutur Rini saat dijumpai tim liputan Diskominfo Kaltim, Selasa (27/03/23) diruang kerjanya.

Rini juga menambahkan, di bawah arahan Menteri Pertanian (Mentan) untuk pertanian presisi, para petani muda di Kaltim sudah mengetahui tentang pertanian presisi.

Misi atau tugas utama di Kaltim memang merupakan strategi untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.

“Kita berharap bentuk kecintaan masyarakat terhadap produk lokal dapat ditingkatkan lagi. Agar dapat lebih konsumtif lagi. Produk kita sendiri sudah good qualitynya, sudah bermerk dagang, berizin dan sehat, bahkan sudah ikut pameran baik skala lokal hingga global, jadi tinggal kecintaan masing-masing individu, dalam hal ini masyarakat sebagai bentuk dukungan, ”imbuhnya seraya mengajak.

Selain itu, DPTPH juga berharap kedepannya industri pertanian dan pengolahan makanan juga dapat meningkat ke arah peningkatan produktivitas. Selain itu, untuk fokus pada produktivitas pertanian pada tahun 2030, usia demografi akan menjadi usia produktif.

Terakhir, pemerintah juga berharap agar indeks usaha tani juga dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan lahan yang ada yang sesuai dengan penggunaan berbagai teknologi pertanian yang terus berkembang. 

[TOS | ADV KOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.