Kaltim

Dinkes Kaltim Sebut Sudah Ada 6 Orang Meninggal akibat DBD

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 17 Mei 2023 16:27
Dinkes Kaltim Sebut Sudah Ada 6 Orang Meninggal akibat DBD
Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin. (Diskominfo Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim masih waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Per 12 Mei 2023 lalu, sudah ada 6 orang yang meninggal akibat DBD. 

Kendati demikian, Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ mengungkapkan jumlah korban meninggal tahun ini jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu. Sebab pada April 2022, tercatat ada 16 orang meninggal akibat DBD. 

"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, kasus positif DBD tahun ini meningkat," jelas Jaya. 

Berdasarkan infografis yang dibuat oleh Dinkes Kaltim, tampak seluruh daerah di Kaltim diwarnai merah akibat adanya kasus DDB. Ternyata, ada alasan di balik itu semua. 

"Kenapa di infografis itu merah, karena hitungannya yang terinfeksi DBD dengan rasio per 100 ribu penduduk, itu di atas 10 kasus. Sementara, hampir semuanya di atas 50. Kalau di bawah 10 kasus, maka wilayahnya dianggap hijau," sambung Jaya. 

Setidaknya, tahun ini kasus pasien meninggal bisa lebih ditekan. Ada beberapa penyebab mengapa pasien bisa meninggal akibat DBD. 

Misalnya, ada seorang anak yang dibawa ke rumah sakit dan saat datang langsung diperiksa menggunakan antigen NS1 dengue (rapid). Kemudian, darah anak tersebut diambil untuk dicek. Hasilnya akan terlihat antara positif atau negatif. 

"Kalau hasilnya positif, berarti demam berdarah. Kalau negatif, berarti bukan. Begitu sudah tahu DBD, pasti perlakuannya akan beda," tambah Jaya. 

Bagi orang yang terkena DBD, jika sejak hari pertama sampai hari keempat bisa ditangani dengan baik, maka tidak akan meninggal. Ditegaskan Jaya, bagi pengidap DBD, hari ketiga dan keempat merupakan hari yang kritis.

"Kalau hari kedua tidak ditangani, hari ketiga dan keempatnya kritis, hari kelimanya meninggal," sambung Jaya. 

Sebagai informasi, kasus positif DBD terbanyak ada di Balikpapan yakni 465. Disusul Kukar dengan 241 kasus. Lalu ada Samarinda dengan 226 kasus dan 2 orang meninggal. 

Kemudian di Kutim ada 164 kasus, Bontang 132 kasus, Kubar 101 kasus, Mahulu 98 kasus dan 2 orang meninggal, Paser 82 kasus dan 1 orang meninggal, Berau juga 82 kasus dengan 1 orang meninggal, serta PPU dengan 43 kasus.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya