PPU

Disbudpar Sebut Tari Kreasi di PPU Tunjukkan Kemajuan

Kaltim Today
20 Maret 2021 10:58
Disbudpar Sebut Tari Kreasi di PPU Tunjukkan Kemajuan

Kaltimtoday.co, Penajam – Masih dalam rangka HUT ke-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU menggelar lomba tari kreasi tradisional. Dari pelaksanaan lomba tersebut dapat dinilai bahwa, tari kreasi di PPU menunjukkan kemajuan yang pesat. Lomba tari kreasi itu sendiri sudah rampung, penyerahan hadiahnya dilakukan pada penutupan Festival Gilang Benuo Taka pada Jumat (19/3/2021) malam secara virtual.

Seiring berjalannya waktu, seni tari tradisional terus berkembang hingga akhirnya muncul tari kreasi. Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau beberapa daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busana juga merupakan hasil modifikasi dari tari tradisional. Meskipun pada penerapannya tari kreasi tetap mengalami perkembangan, namun tidak menghilangkan esensi tradisi daerahnya.

Kepala Disbudpar PPU Andi Israwati melalui Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Pariwisata Christian Nur Selamat menerangkan bahwa, dari kegiatan lomba yang mengusung tari kreasi baru itu menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tari-tarian yang ditampilkan menggambarkan kreasi baru yang ada di sanggar-sanggar seni tari di PPU, beberapa ada yang memunculkan kreasi yang sangat baik, lebih dari yang diduga.

“Beberapa ada yang memunculkan kreasi yang mengejutkan lebih dari yang diduga, di sini tari kreasi 2019 mulai muncul geliatnya, sekarang nampak tari kreasi ada peningkatan baik dari skill atau kemampuan koreo yang sejauh ini tata gerak dan musiknya sudah menggembirakan,” pungkasnya.

Terdapat tiga jenis tari yaitu tari keraton, tari pesisir atau melayu dan pedalaman seperti tari Dayak. Namun yang dilombakan hanya kategori tari pesisir dan pedalaman sebab, untuk kategori keraton belum ada pendalaman lebih lanjut. Berbeda dengan daerah Kutai Kartanegara (Kukar) yang sudah mumpuni untuk ketiga jenis tari tersebut.

“Karena kategori keraton belum ada pendalaman meskipun ada seperti kesultanan Paser, kalau Tenggarong sudah mumpuni untuk tiga jenis, kami sementara ini dua jenis dulu,” lanjutnya.

Lomba tari kreasi tradisional sendiri diikuti tiga peserta untuk tari pesisir dan empat peserta untuk tari pedalaman, jumlah yang cukup mengingat lomba diadakan di masa pandemi. Pertunjukan tari tradisional juga menjadi salah satu pentas virtual dalam Festival Gilang Benuo Taka 2021.

[ALF | RWT | ADV DISKOMINFO PPU]



Berita Lainnya