Internasional

Ditutup 2 Bulan Lebih, Masjidil Aqsa Akhirnya Dibuka Kembali

Kaltim Today
01 Juni 2020 09:42
Ditutup 2 Bulan Lebih, Masjidil Aqsa Akhirnya Dibuka Kembali
Masjidil Aqsa kembali dibuka setelah ditutup 2,5 bulan akibat pandemi Covid-19. (Foto: trtworld.com)

Kaltimtoday.co - Masjdil Aqsa di Yerusalem kembali dibuka, setelah ditutup 2 bulan lebih akibat pandemi virus Corona. Kendati demikian, otoritas setempat melakukan berbagai tindakan untuk mencegah penularan virus Corona kepada masyarakat lokal.

Bagi umat Islam, Masjidil Aqsa adalah tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi. Wabah virus Corona telah membuat umat Islam tidak bisa beribadah di ketiga tempat itu.

"Setelah mereka membuka masjid, saya merasa bisa bernafas lagi. Syukur kepada Tuhan," kata warga Yerusalem, Umm Hisham usai sholat subuh bersama ratusan jamaah lainnya di Masjidil Aqsa.

Dewan Wakaf Islam mengatakan, penyebaran Covid-19 antar masyarakat lokal sudah melambat sehingga sejumlah aturan pembatasan sudah dicabut dan tempat-tempat ibadah lainnya yang ditutup sejak 15 Maret 2020, juga sudah dibuka kembali.

Namun, dewan memberlakukan beberapa langkah untuk mengurangi risiko penularan, karena kasus baru di Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Untuk mencegah penularan virus Corona, para pengunjung diminta untuk menggunakan masker, membawa sajadah masing-masing, baik yang akan shalat di dalam maupun di luar masjid.

Dewan Pengurus Masjidil Aqsa tidak menyinggung soal pembatasan jumlah orang yang boleh berada di dalam masjid dalam waktu bersamaan. Seperti diketahui, komplek Masjidil Aqsa memiliki luas 34 hektar, yang juga merupakan tempat suci bagi umat Yahudi.

Pada hari pertama pembukaan kembali Masjidil Aqsa, ada sekitar 700 jamaah yang melakukan ibadah salat subuh berjamaah di tempat itu. Sebagian besar jamaah yang datang memakai masker dan membawa sajadah sendiri.

Umat Islam meyakini bahwa, Masjid Al Aqsa adalah tempat Nabi Muhammad naik ke langit atau yang dikenal dengan peristiwa Isra-Miraj. Di Israel, ada 17 ribu kasus virus Corona dan 284 pasien meninggal karena virus itu. Sedangkan di Tepi Barat yang diduduki Israel, ada 386 kasus virus Corona tercatat dan 3 orang berakhir dengan kematian.

[RWT | TRT]


Related Posts


Berita Lainnya