Advertorial

DPRD Kukar Dorong Program Gizi dan Pendidikan Usia Dini Terintegrasi

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 21 Oktober 2025 10:19
DPRD Kukar Dorong Program Gizi dan Pendidikan Usia Dini Terintegrasi
Ketua Komisi IV DPRD Kukar Andi Faisal. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti integrasi antara program pendidikan dan kesehatan masyarakat sebagai bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak bisa berjalan maksimal tanpa dukungan gizi yang memadai sejak usia dini.

Ketua Komisi IV DPRD Kukar Andi Faisal menyebutkan, kebijakan pembangunan Kukar ke depan akan menggabungkan program nasional Presiden Prabowo dengan gagasan lokal yang sudah dijalankan semasa Bupati Edi Damansyah. Kini, Bupati Aulia Rahman Basri disebut akan melanjutkan dan memperkuatnya dalam bentuk program yang lebih mendalam.  

“Bukan hanya untuk anak SD, SMP, atau SMA, tapi juga bagi usia dini seperti PAUD, balita, sampai lansia. Karena bagaimana pendidikan bisa maksimal kalau kesehatannya belum mendukung,” ujar Andi di Ruang Banmus DPRD Kukar, Senin (20/10/2025).

Salah satu fokus yang akan dikembangkan adalah program makan siang bergizi. Untuk memastikan efektivitasnya, DPRD mendorong agar pelaksanaannya disinergikan dengan jaringan posyandu, PKK, dan puskesmas.

“Jadi nanti ketika bayi atau balita datang ke posyandu, mereka juga bisa dapat pemenuhan gizi yang cukup. Ini bentuk konkret perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Selain pemenuhan gizi, program ini juga akan diperkuat dari sisi pengawasan. DPRD meminta agar setiap pelaksana di lapangan mendapatkan pendampingan, termasuk dari tenaga kesehatan dan kader PKK. Dengan begitu, bantuan yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan penerima.

Andi menambahkan, kolaborasi antar-OPD di Kukar menjadi hal penting agar kebijakan berjalan terarah. Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) disebut sudah menyiapkan rencana anggaran untuk mendukung program tersebut.

“Teman-teman dari Dinkes dan DPMD sudah menyusun rancangannya. Sekarang tinggal bagaimana pelaksanaannya diarahkan agar tepat sasaran,” katanya.

Ia menilai, program makan bergizi ini bukan hanya soal pencegahan stunting, tapi juga investasi jangka panjang terhadap kualitas SDM Kukar. Dengan asupan yang baik, anak-anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya saing.

“Kalau gizi dan pendidikan ditangani bersamaan, hasilnya pasti lebih maksimal. Kita tidak hanya bicara angka, tapi soal generasi penerus Kukar yang unggul,” tegas Andi.

DPRD berharap, kebijakan ini bisa dimulai sejak 2026 bersamaan dengan implementasi RPJMD baru. “Semoga tahun depan sudah bisa berjalan penuh. Ini langkah penting bagi masa depan Kukar,” pungkasnya.

[RWT | ADV DPRD KUKAR]



Berita Lainnya