Advertorial

Industri Perhotelan Kaltim Tertekan Efisiensi Anggaran, Inovasi dan Kolaborasi Jadi Solusi Bertahan

Kaltim Today
05 Juni 2025 09:13
Industri Perhotelan Kaltim Tertekan Efisiensi Anggaran, Inovasi dan Kolaborasi Jadi Solusi Bertahan
Bincang-Bincang Pariwisata I 2025, Bertempat di 29 Coffee and Eatery,(4/5/25).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Industri perhotelan di Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menghadapi tantangan berat akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Dampaknya terlihat nyata pada menurunnya pendapatan hotel yang berimbas pada pemangkasan tenaga kerja hingga penyesuaian layanan.

Sektor pariwisata dan perhotelan menjadi salah satu yang paling terdampak. Untuk mencari solusi, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim menggelar forum diskusi bertajuk Bincang-Bincang Pariwisata I 2025, yang berlangsung di 29 Coffee and Eatery, pada 4 Mei 2025.

Mengangkat tema “Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi”, kegiatan ini mempertemukan pelaku industri, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi bertahan dalam tekanan fiskal.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta agar industri perhotelan tetap tangguh. Ia menyoroti bahwa kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) selama ini menjadi penopang utama pendapatan hotel, namun ikut terdampak akibat pemangkasan anggaran.

“Meski menghadapi tekanan, kondisi ini bisa menjadi momentum untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor. Kita harus mampu membaca peluang di tengah krisis,” jelas Ririn.

Meski demikian, terdapat tanda-tanda pemulihan. Berdasarkan data BPS Kota Balikpapan, tingkat okupansi hotel berbintang pada April 2025 mencapai 53,79%, meningkat 14,59% dibandingkan bulan sebelumnya. Tren positif ini diharapkan menular ke daerah lain di Kaltim.

“Kami berharap tren kenaikan hunian hotel ini terus berlanjut. Namun untuk mempertahankannya, diperlukan kerja sama yang erat antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat,” tambah Ririn.

Salah satu strategi yang terbukti efektif dalam mendongkrak industri perhotelan adalah memaksimalkan promosi digital. Kampanye melalui media sosial mampu menjangkau wisatawan dengan cepat dan efisien, mendorong peningkatan kunjungan ke hotel-hotel di Kaltim.

Selain itu, sejumlah agenda nasional yang akan digelar di Kalimantan Timur juga diyakini akan berdampak positif terhadap sektor perhotelan. Event besar seperti Dekranasda Nasional dan East Borneo International Festival (EBIF) pada Juli 2025 diperkirakan akan menarik ribuan peserta dari berbagai daerah dan negara, yang tentu akan memberikan kontribusi terhadap tingkat hunian hotel.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya