Samarinda
Isran Noor Sebut Kasus Positif Covid-19 Turun Akibat Kaltim Steril, Komisi IV: Jangan Cepat Mengklaim!
Kaltimtoday.co, Samarinda - Imbauan untuk tak beraktivitas di luar rumah pada Sabtu dan Minggu tetap berlanjut esok hari. Hal ini mengacu pada Instruksi Gubernur Nomor 1/2021 yang dikeluarkan pada 4 Februari 2021 lalu.
Dilansir dari rilis Pemprov Kaltim, Gubernur Kaltim Isran Noor sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim tak memungkiri bahwa penerapan Kaltim Steril pada 6-7 Februari lalu banyak menuai protes dan saran dari berbagai pihak.
Dia menilai itu sebagai suatu kewajaran. Namun secara umum, Isran melihat banyak masyarakat yang setuju dan tetap mematuhi.
"Saya sempat keliling di Samarinda dan Balikpapan, pada 2 hari itu memang sepi, tidak ada kegiatan. Selama 3 hari berturut-turut itu turun angka penularan. Kemarin tidak dilaksanakan Kaltim Steril seperti akhir pekan lalu, berdasarkan data kembali terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi," ungkap Isran pada Rabu (10/2/2021).
Alhasil, pelaksanaan Kaltim Steril akan terus dievaluasi dari segi pandangan masyarakat, pelaksanaannya, serta kepatuhan. Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub turut memberikan tanggapannya. Menurutnya, pernyataan Isran masih terlalu dini untuk mengklaim terjadinya penurunan.
"Kaltim Behinip atau Kaltim Steril ini masih naik-turun. Kan belum ada benar-benar penurunan. Jadi agak lucu kalau baru beberapa hari kita laksanakan, tiba-tiba sudah nampak hasilnya," ungkap Rusman kepada awak media.
View this post on Instagram
Pada 8 Februari lalu, kasus positif Covid-19 di Kaltim menginjak angka 344. Kemudian pada 9 Februari terjadi kenaikan sebanyak 550. 10 Februari, menjadi 498. Dan pada 11 Februari, justru melonjak lagi menjadi 643. Per hari ini, angka kenaikan kasus positif cukup fantastis yakni 931.
Beda halnya jika pernyataan orang nomor 1 di Kaltim itu sebagai salah satu bagian dari ikhtiar. Kemudian berbentuk sebagai harapan agar terjadi penurunan kasus positif setelah pelaksanaan Kaltim Steril. Maka, dia pun setuju saja.
"Tetapi kalau pernyataan itu bagian dari ikhtiar, ya kita dukung saja. Saya setuju," lanjut Rusman.
Politisi dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu turut mengungkapkan harapan serta doanya agar strategi yang dipilih Kaltim terkait kebijakan berdiam diri di rumah pada akhir pekan itu bakal jadi strategi jitu.
"Tetapi jangan dulu cepat mengklaim. Kita tunggu lah 2 kali penerapan ini. Apakah benar efektif atau tidak. Strategi Kaltim Steril itu kan bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus," beber Rusman.
Menurutnya, untuk mengukur keberhasilan strategi itu memang harus dilihat dari berbagai sisi. Mulai penerapannya sampai di mana hingga ada atau tidaknya penurunan signifikan.
Dijelaskan Rusman, kasus positif bisa disebut menurun jika bisa menekan angka pada awal pandemi. Misalnya seperti di angka 50-20 atau sampai di titik 0. Barulah bisa disebut terjadi penurunan dan dianggap berhasil.
"Kalau mau menilai berhasil atau tidaknya Kaltim Steril itu, dihitung 14 hari kemudian setelah diterapkan. Jadi agak lucu baru dilakukan beberapa yang lalu, tiba-tiba sudah diklaim bahwa ada penurunan," tegasnya.
Rusman justru khawatir ketika langsung mengklaim penurunan kasus positif di saat penerapan Kaltim Steril baru digelar minggu lalu. Dia khawatir hal itu akan jadi bumerang bagi Pemprov Kaltim. Sehingga memunculkan kekeliruan di tengah masyarakat.
[YMD | RWT]