Internasional

Jack Ma, Bantuan Medis untuk Indonesia Cepat Sampai

Kaltim Today
22 Maret 2020 15:58
Jack Ma, Bantuan Medis untuk Indonesia Cepat Sampai
Jack Ma dari raksasa e-Commerce China, Alibaba Group, menjadi miliarder terkaya China dengan kekayaan 45 miliar dolar AS dan berada di urutan ke-21 orang terkaya dunia. (Antara)

Kaltimtoday.co - Jack Ma, salah satu pendiri raksasa e-dagang asal China Alibaba, menyatakan keyakinannya mampu mengirimkan bantuan peralatan medis untuk memerangi COVID-19 ke sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, dalam waktu yang singkat.

"Meskipun pengiriman dalam waktu singkat bukanlah hal yang mudah, kami bisa mewujudkannya!" tegas Jack Ma dalam akun Twitternya, Sabtu.

Jack Ma Fondation dan Alibaba Fondation mengirimkan berbagai bantuan medis tersebut dengan memanfaatkan kemampuan dan jaringan Plaform e-Dagang Dunia (eWTP).

Rencananya pada Sabtu ini sebanyak dua juta masker, 150 ribu alat tes COVID-19, 20 ribu baju pelindung, dan 20 ribu pelindung wajah dikirimkan ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Selanjutnya kedua yayasan tersebut akan mengirimkan 1,8 juta masker, 210 ribu alat tes corona, dan 36 ribu baju pelindung ke 10 negara Asia lainnya, yakni Afghanistan, Bangladesh, Kamboja, Laos, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Srilanka.

"Pandemi ini telah menghadirkan berbagai tantangan bagi industri logistik dunia. Dengan keberadaan eWTP, kami mencoba sebaik mungkin memastikan transportasi dan pengantaran yang cepat hingga wilayah terpencil yang sangat membutuhkan bantuan ini," kata Sekretaris Jenderal eWTP Alibaba Juntao Song.

Donasi yang akan dikirimkan ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina juga menggunakan kekuatan kemampuan dan jaringan eWTP untuk memastikan transportasi dan pengantaran yang cepat dan andal.

eWTP menjalankan mandat memberdayakan para pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh dunia untuk mewujudkan potensi ekonomi sebesar-besarnya dengan mengurangi hambatan perdagangan dan mempermudah mereka untuk berpartisipasi di perdagangan global.

[TOS]



Berita Lainnya