Daerah

Ketua Komisi X DPR RI Soroti Pentingnya Pelatihan AI dan Coding untuk Guru di Kalimantan Timur

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 10 Juni 2025 19:40
Ketua Komisi X DPR RI Soroti Pentingnya Pelatihan AI dan Coding untuk Guru di Kalimantan Timur
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian saat berpidato dalam workshop penguatan kapasitas guru di era digital. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendorong penguatan kapasitas guru di era digital sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional. 

Hetifah mengapresiasi langkah-langkah progresif yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi, khususnya dalam menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis digital. Ia menekankan bahwa sinergi antara kebijakan pusat dan inisiatif lokal sangat penting untuk mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

"Kami dari pusat tentu ingin menyosialisasikan kebijakan yang sedang disusun, seperti draft RUU Sisdiknas. Tapi di sisi lain, kami juga ingin mendengar langsung dari daerah. Banyak sekali inisiatif yang luar biasa yang bisa kita adopsi," ujar Hetifah.

Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah pentingnya pelatihan digital bagi guru, termasuk pengenalan coding dan kecerdasan artifisial (AI). Program ini direncanakan akan diluncurkan sebelum tahun ajaran baru dan menyasar guru-guru di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur.

“Digitalisasi pendidikan sudah menjadi kebutuhan. Guru-guru akan dibekali dengan pelatihan coding dan AI, yang nantinya bisa diterapkan sebagai mata pelajaran opsional di sekolah. Ini upaya kita agar siswa tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta,” bebernya.

Ia menekankan bahwa literasi, kemampuan berpikir kritis, serta kebiasaan menulis harus menjadi bagian dari kurikulum yang diperkuat. 

“Kita belajar dari sistem pendidikan di luar negeri seperti di Adelaide, di mana siswa SMA sudah terbiasa melakukan riset tentang diri dan masa depannya,” ujarnya.

Sebagai penutup, Hetifah menegaskan pentingnya ruang dan program yang mendukung guru dan siswa berkembang. 

“Anak-anak kita sebenarnya pintar-pintar, mereka hanya butuh ruang dan program yang tepat. Karena itu, kita butuh lebih banyak sekolah rujukan, kelas internasional, dan digitalisasi yang merata,” tutupnya.

[RWT]



Berita Lainnya