Kutim
Legislator PPP Harap Kutim Jadi Penyangga Pariwisata IKN
Kaltimtoday.co, Sangatta - Sangat disadari, jika dikelola dengan baik sektor pariwisata sangat mampu mendongkrak perekonomian. Hanya saja beberapa aspek masih minim perhatian, hingga membuat keindahan destinasi wisata sepi pengunjung.
Salah satunya fasilitas infrastruktur. Banyak lokasi wisata yang memesona di Indonesia, kekayaan alam itu pun dihadirkan Tuhan di tanah Kutai Timur (Kutim), setiap sudut luas wilayah nampaknya memiliki wisata khas masing-masing, namun sayang, akses menuju lokasi masih menjadi tantangan yang memacu adrenalin.
Kendati sebagian pelaku pariwasata menikmati jalan yang menjadi tantangan, namun tak sedikit pula pengunjung yang mengeluhkan perihal itu. Minimnya anggaran digadang-gadang menjadi pemicu sulitnya pembenahan jalan.
Anggota DPRD Kutim, Fitriyani mengatakan, akses menuju pariwisata di Kutim memang belum mumpuni. Sehingga pihaknya selalu memperjuangkan agar akses ke tempat wisata ini menjadi perhatian serius dari pemerintah.
“Cuma anggarannya memang belum ada,” ujarnya saat ditemui, Jumat (25/6/2021).
Legislator wanita ini menyebut, pariwisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Namun, dia berharap agar akses menuju lokasi wisata dapat ditingkatkan.
“Di Kutim sangat banyak pariwisata yang mampu mendongkrak ekonomi. Tapi beberapa infrastrukturnya masih sulit,” ungkapnya.
Akses merupakan hal yang menarik minat wisatawan, sehingga kata dia, melakukan pembenahan mesti menjadi skala prioritas. Sejumlah lokasi wisata seperti Karst Mangkalihat Sangkulirang, Pulau Miang, Pantai Marang, Goa Senggegeh, Pantai Jepu-Jepu, Pantai Sekerat, Air Terjun Tangga Bidadari, serta Air Terjun Batu Putih merupakan potensi pariwisata, yang tergolong baru dan mesti jadi perhatian.
“Ke depan antara Bengalon dan Kaliorang akan ada dua perusahaan internasional, pastinya ada ribuan karyawan yang mencari tempat wisata, itulah salah satu alasan mesti membenahi akses,” tandasnya.
Akses menuju Pantai Sekerat memerlukan infrastruktur dasar. Dirinya sangat berharap agar pembangunan jalan lebih mulus. Terlebih, akan adanya proyek nasional.
Anggota Komisi D DPRD Kutim ini membenarkan jika akses menuju lokasi wisata menjadi momok.
“Kami terus membantu untuk push yang berwenang. Termasuk kami juga minta pemerintah supaya usulan dari Dispar diakomodasi dengan baik,” pintanya.
Dia merasa optimistis pada Kutim yang mampu menjadi pioner di Kaltim. Terutama dalam menyongsong persiapan Ibu Kota Negara (IKN). Fitriyani enggan jika pariwisata daerah tertinggal dan dikelola masyarakat luar.
“Jangan sampai kami ketinggalan momen, apa lagi Kaltim mau jadi IKN, mesti kita siapkan dahulu sejak sekarang pariwisatanya.
"Kami harus bisa jadi penyangga sektor pariwasata IKN,” imbuhnya.
Dia menegaskan, jika kekayaan alam di Kutim sangat besar. Hingga, Fitriyani menyayangkan jika pemerintah daerah tidak pro aktif. Kekayaan Kutim melimpah. Selain Karst Mangkalihat yang tertua di dunia, Taman Nasional Kutai (TNK) juga sudah dikenal mancanegara.
“Kalau IKN sudah pasti membutuhkan pariwisata. Makanya persiapannya sedini mungkin, benahi apa saja yang kurang. Jadi bisa menyaingi daerah lain yang sudah lebih dulu maju,” tutup Politisi PPP itu.
[El | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan Kaubun
- Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idulfitri 2025, Kapasitas Capai 60.000 Jemaah
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN
- OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
- Desa Loh Sumber Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Hadapi Persaingan Era IKN