Samarinda

Luncurkan Bebaya Mart, Andi Harun Gagas Gerakan Makan Siang di Kantor

Kaltim Today
05 Desember 2021 11:25
Luncurkan Bebaya Mart, Andi Harun Gagas Gerakan Makan Siang di Kantor

Kaltimtoday.co, Samarinda - Salah satu rangkaian acara Demo Day Hackathon 3.0 pada Sabtu (4/12/2021) di Swiss-Belhotel Borneo adalah launching Kios Inflasi Digital. Kios Inflasi Digital merupakan salah satu fitur di dalam aplikasi Bebaya Mart. Di mana masyarakat bisa berbelanja kebutuhan pokok mulai minyak goreng, telur, beras, ayam, dan lainnya.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut memudahkan bagi masyarakat yang sudah bisa mengikuti perkembangan platform digital. Hal ini menjadi program marketplace berbasis daerah. Sehingga, proses antara platform digital, pengembang, bersama pemangku kepentingan lain termasuk pedagang dan pelaku UMKM berbasis di daerah yang sama. Sehingga, perputaran uang itu akan berputar di Samarinda.

Selain Kios Inflasi Digital, di dalam Bebaya Mart ada beberapa kategori yang bisa dipilih. Di antaranya makanan, minuman, fesyen, anyaman, souvenir, kain, kesehatan, tas, buku, ukiran kayu, dan lainnya. Sementara untuk mitra pemkot, terdata ada 22 toko yang bekerja sama.

Selain itu, Andi Harun juga memberikan contoh potensial untuk semakin meningkatkan eksistensi Bebaya Mart. Dia menyebutkan, Pemkot Samarinda mempunyai sekitar kurang lebih 14 ribu total untuk pegawai ASN maupun non ASN.

"Kami itu punya potensi ASN di sektor pemerintahan. Kalau saya buat gerakan makan siang di 14 ribu itu, yang sumbernya dari UMKM, kami harus punya platform digital," ungkap Andi dalam rangkaian talkshow.

Kelebihan dari Bebaya Mart adalah dikelola dan dibuat oleh orang Samarinda. Sehingga manajemen keuangan dan distribusi akan diatur oleh Bebaya Mart. Sehingga uang akan berputar di Kota Tepian.

"Mungkin tahun depan saya akan launching gerakan makan siang di kantor. Nanti sebelum gerakan dilakukan, mungkin kami melalui chef-chef terbaik di Samarinda akan melakukan kurasi terhadap UMKM di bidang kuliner yang bisa mendukung makanan bagi para pegawai," lanjutnya.

Misalkan, sekali membeli makan siang dan mengeluarkan uang sebanyak Rp 30 ribu, maka manfaatnya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sangatlah luar biasa.

"Itu salah satu contoh. Mengapa kami ingin ada programmer yang tumbuh di Samarinda dan kualitasnya bagus, agar tidak terjadi namanya the capital flight yakni terbangnya uang kita ke luar daerah," tandas Andi.

[YMD | TOS]



Berita Lainnya