Samarinda

Marak Dugaan Penculikan Anak di Samarinda, Psikolog: Wajar Picu Kekhawatiran Orangtua

Kaltim Today
30 Januari 2023 20:16
Marak Dugaan Penculikan Anak di Samarinda, Psikolog: Wajar Picu Kekhawatiran Orangtua
Psikolog klinis, Ayunda Ramadhani. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Belakangan di grup-grup WhatsApp marak informasi beredar soal dugaan penculikan anak di Samarinda. Sontak hal ini memicu kekhawatiran bagi sebagian orangtua. Psikolog klinis, Ayunda Ramadhani menilainya wajar.

Ayunda turut menyoroti fenomena penculikan anak yang tengah ramai tersebut. Terlepas informasi itu benar atau tidak, ujar Ayunda, setidaknya ada sisi positif di mana hal ini memicu kewaspadaan orangtua pula.

"Berkaca dari luasnya informasi soal penculikan anak di media massa, tentu saja ini jadi faktor yang memicu kekhawatiran orangtua. Ini wajar," ungkap Ayunda, Senin (30/1/2023).

Ayunda menilai, sebagai orangtua tentu ada insting yang tertuju pada anak. Walhasil, tak sedikit orangtua yang terkesan protektif terhadap anak. Misalnya, mulai membatasi anak untuk keluar rumah dan bermain. Itu menjadi output dari kekhawatiran.

"Tapi sebenarnya kan kekhawatiran ini beralasan. Sebab, informasi-informasi itu masif. Ditambah lagi beberapa sekolah mulai mengimbau murid untuk tidak keluar dari area sekolah," sambung Ayunda.

Menurut dosen di Prodi Psikologi Unmul itu, sepanjang kekhawatiran orangtua masih dalam batas wajar, maka tak masalah. Ayunda juga mengimbau agar orangtua berinisiatif untuk menjalin komunikasi dengan pihak sekolah. Khususnya guru yang mengajar di kelas.

Untuk mengurangi kekhawatiran orangtua, Ayunda menyarankan agar peran orangtua dan sekolah bisa ditingkatkan. Harus ada sistem-sistem sekolah yang menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Sehingga, orangtua bisa menaruh kepercayaan penuh terhadap sekolah.

"Misalnya, dulu anak dibolehkan saja dijemput siapapun saat pulang. Nah sekarang harus lebih berhati-hati. Sekolah harus tahu siapa yang jemput. Misal orangtua atau kerabatnya," tambah Ayunda.

Ayunda juga meminta orangtua untuk senantiasa mengingatkan anak agar tak mudah untuk diajak pergi oleh orang lain atau menolak jika diberi sesuatu dari orang tak dikenal.

Menurutnya, mengingatkan anak untuk hal tersebut harus berulang-ulang. Namun kalimatnya bisa disesuaikan agar anak lebih mudah mengerti.

"Pada prinsipnya, anak-anak itu pembiasaan. Jadi harus diberitahu berulang-ulang. Jadi itu tertanam di pikiran anak," ujar Ayunda.

Kendati demikian, Ayunda juga meminta kontribusi masyarakat sekitar untuk peduli dan sadar. Jadi semua tak berpaku pada peran orangtua dan sekolah.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya