
Kaltimtoday.co, Samarinda – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan membelikan kuota internet kepada siswa sebesar 35 giga byte perbulan dan guru 42 gigabyte per bulan. Kebijakan itu akan dilakukan untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Selain itu, mahasiwa dan dosen juga akan diberikan kuota internet sebanyak 50 giga byte per bulan. Rencana itu dipaparkan Nadiem saat rapat bersama Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/8/2020).
Menanggapi rencana tersebut, Mahasiswa dari Universitas Mulawarman Muhammad Kholid Syaifullah mendesak agar Mendikbud Nadiem Makarim juga memperhatikan soal kualitas jaringan. Sebab, masih banyak daerah di Kaltim yang tidak memiliki jaringan internet bagus.
“Di ibu kota Kaltim saja, Samarinda, ada 5 wilayah yang masih blank spot jaringan. Siswa mengalami kesulitan akses internet di sana,” ungkap Kholid kepada Kaltimtoday.co, Jumat (28/8/2020).
5 wilayah di Samarinda yang dimaksud Kholid yakni, Makroman, Bantuas, Berambai, Gunung Pinang, dan Loa Kumbar. Titik blank spot tersebut berada di pinggir wilayah Samarinda yang termasuk kawasan hutan dan perbukitan.
Selain Samarinda, lanjut Kholid, kondisi blank spot di kabupaten se-Kaltim tak jauh parahnya. Mulai Kutai Barat, Berau, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara. Di 5 kabupaten itu masih banyak blank spot.
Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu mendorong agar masalah blank spot itu juga menjadi perhatian dari Mendikbud bekerjasama dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), selain menyediakan kuota gratis untuk siswa, mahasiswa, guru, dan dosen untuk mendukung PJJ selama pandemi Covid-19.
“Kalau blank spot, mau operator apa pun juga tidak akan ada sinyal di daerah itu,” imbuhnya.
[TOS]
Related Posts
- Asrama Atlet Stadion Sempaja Siap Difungsikan Jadi Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
- Puluhan Siswa dan Guru SKOI Kaltim Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan Sementara
- Sekolah Terpapar Covid-19 di Balikpapan Terus Bertambah, Disdik Sebut Penularan dari Orangtua
- Samarinda Mulai Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Percaya Diri Belajar Tatap Muka, Tetap Antisipasi Omicron
- Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Kaltim Meningkat Tajam Selama Pandemi Covid-19