Internasional

Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman Usai Parodikan "Perjamuan Terakhir", Ini Sejarah Singkatnya

Kaltim Today
27 Juli 2024 19:26
Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman Usai Parodikan "Perjamuan Terakhir", Ini Sejarah Singkatnya
Pertunjukan parodi "Perjamuan Terakhir" pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 telah memicu reaksi keras di media sosial. (X/ShadowofEzra)

Kaltimtoday.co - Pembukaan Olimpiade Paris 2024 saat ini menuai kecaman dari publik. Hal ini dipicu oleh salah satu adegan yang dianggap menghina umat Kristen.

Acara pembukaan yang berlangsung pada Sabtu (27/7/2024) dini hari WIB diwarnai berbagai macam pertunjukan selama empat jam. Namun, sorotan utama tertuju pada adegan yang menampilkan meja berisi waria, di mana seorang di antaranya mengenakan mahkota dan berdiri di depan perlengkapan Disk Jockey (DJ).

Banyak yang menilai adegan ini sebagai parodi dari lukisan "Perjamuan Terakhir" karya Leonardo da Vinci. Sebanyak 18 waria berpose di belakang meja panjang, menyerupai Yesus dan 12 muridnya dalam perjamuan terakhir. Adegan ini menuai kritikan tajam dari netizen, yang menganggapnya tidak menghormati umat Kristen.

Kontroversi tersebut bahkan membuat tagar #OpeningCeremony menjadi trending topic nomor tiga pada Sabtu (27/7/2024) sore. Beberapa tokoh terkenal turut mengkritik, termasuk Elon Musk yang menulis, "Ini sangat tidak menghormati orang Kristen."

Di komunitas @tanyakanrl, menyebut, "Sumpah opening ceremony olympic terburuk yang pernah ada. Sampai trending topic di Twitter banyak orang Kristen pada protes openingnya ceremony Paris menghina Yesus. Mana ada gay pula."

Sejarah Singkat Lukisan "Perjamuan Terakhir"

"Perjamuan Terakhir" adalah salah satu mahakarya Leonardo da Vinci, yang dilukis selama tujuh tahun. Lukisan ini menggambarkan Yesus bersama 12 rasul dalam perjamuan terakhir sebelum penyalibannya. Da Vinci memilih model orang-orang yang hidup untuk setiap tokoh dalam lukisan ini.

Untuk menggambarkan Yesus, Da Vinci mengamati ratusan anak muda dan akhirnya menemukan model yang sesuai, seorang pemuda berusia 19 tahun dengan wajah polos. Selama enam bulan, Da Vinci melukis Yesus dengan serius, kemudian melanjutkan untuk melukis rasul lainnya selama enam tahun.

Proses paling menantang adalah menemukan model untuk Yudas Iskariot, murid yang mengkhianati Yesus. Da Vinci menemukan sosok yang sesuai di penjara bawah tanah Roma, seorang pria yang dijatuhi hukuman mati karena kejahatan dan pembunuhan. Pria ini dibawa ke Milan atas izin raja untuk menjadi model Yudas dalam lukisan tersebut.

Saat proses melukis selesai, pria tersebut mengungkapkan bahwa ia adalah model yang sama yang digunakan Da Vinci tujuh tahun sebelumnya untuk melukis Yesus, menunjukkan betapa kehidupannya telah berubah drastis.

Lukisan "Perjamuan Terakhir" menjadi salah satu karya paling terkenal dalam sejarah seni, dengan cerita di balik pembuatannya yang penuh makna dan refleksi mendalam tentang perubahan dan penebusan.

Demikian sejarah singkat lukisan "Perjamuan Terakhir" dirangkum dari berbagai sumber.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya