Advertorial
Optimalisasi Jaringan Irigasi, Pemprov Kaltim Bangun Waduk Marangkayu dan Embung Sungai Buluh Samboja
Kaltimtoday.co - Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim melakukan optimalisasi jaringan irigasi.
Hal ini karena Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim sangat menyadari, pangan merupakan kebutuhan penting yang sudah pasti sangat diperlukan masyarakat. Pangan adalah kebutuhan primer atau utama. Belum lagi dampak imigrasi penduduk menyusul pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Sampai kapanpun pangan akan selalu dibutuhkan. Karenanya, kita juga harus siapkan infrastruktur pertanian yang baik. Terlebih Kaltim sudah dipilih menjadi IKN,” kata Isran Noor dalam beberapa kali kesempatan.
Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan, sejak awal RPJMD 2018-2023 hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, Pemprov Kaltim telah membangun bendungan dan jaringan irigasi.
“Kami bangun bendungan dan irigasi untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal-areal persawahan,” kata Nanda, sapaan akrabnya, belum lama ini.
Pertama, membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Fungsi Bendungan Marangkayu untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak 2019 hingga 2022 progres pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen.
“Ditargetkan, tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” ungkap Nanda.
Selain untuk mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu, dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter/detik.
Nilai APBD Kaltim yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Waduk Marangkayu adalah Rp13,1 miliar tahun 2019, kemudian Rp3,4 miliar tahun 2021, dan Rp4,9 miliar tahun 2022.
Selain di Marangkayu, Pemprov Kaltim juga membangun Embung Buluh dan Jaringan Irigasi Sungai Buluh di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tahun 2019 dilakukan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.275 meter. Tahun 2020 pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.280 meter. Lanjut tahun 2021 dilakukan pembuatan jaringan primer sepanjang 162 meter, kemudian 2022 dibangun jaringan primer sepanjang 200 meter dan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 664 meter.
Tahun 2019 Embung Buluh dibangun dengan alokasi APBD Kaltim Rp2,6 miliar. Jaringan Irigasi Sungai Buluh melalui DAK Rp1,4 miliar. Lalu tahun 2020 APBD Kaltim dikucurkan sebesar Rp4,1 miliar dengan dukungan DAK Rp3,2 miliar. Tahun 2021 APBD Kaltim Rp3,9 miliar dan DAK Rp2,9 miliar. Tahun 2022 dari DAK Rp3,3 miliar.
“Rencana anggaran tahun 2023 ini kita siapkan di APBD Provinsi Kaltim murni sebesar Rp4,5 miliar,” tutup Nanda.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idulfitri 2025, Kapasitas Capai 60.000 Jemaah
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN
- OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
- Desa Loh Sumber Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Hadapi Persaingan Era IKN
- Wandi Sebut Dapil IV Siap Jadi Penyangga Pangan Utama untuk IKN